Perubahan Sosial Masyarakat Kota Tambang Minyak “Pertama” Pangkalan Brandan (Periode 1980 - 2014)
View/ Open
Date
2014Author
Hutauruk, Rospita Linda
Advisor(s)
Simanihuruk, Muba
Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan sosial adalah suatu keniscayaan tidak terkecuali pada
masyarakat kota Pangkalan Brandan. Pangkalan Brandan yang dulunya
merupakan tonggak lahirnya industri migas pertama di Indonesia karena di
kawasan inilah awal minyak ditemukan hingga menjadi tempat dari cikal bakal
Pertamina. Hingga pengusahaan minyak tersebut berkembang dalam dua jurus
pertama domestik yaitu keuntungan nasional terkhusus regional dan kedua ekspor
yang dilandasi ekspektasi keuntungan yang lebih menjanjikan. Kehadiran
pertambangan tersebut memberi kontribusi baik secara langsung bagi para pekerja
maupun tidak langsung yaitu bagi pihak dari bagian multiple effect. Akan tetapi,
seiring dengan perjalanan waktu, masyarakat kota Pangkalan Brandan harus
menghadapi tantangan dengan menyurutnya peran migas. Penutupan kilang
minyak akibat sifat minyak bumi sebagai SDA yang tidak dapat diperbaharui
membuat masyarakat harus menerima segala perubahan yang terjadi bagi para
pekerja maupun yang di-PHK serta yang menerima imbas dari side effect.
Keadaan tersebut merupakan kondisi paradoksal karena di satu sisi Pangkalan
Brandan merupakan tempat kelahiran migas Indonesia tetapi di sisi lain kenyataan
akan menurunnya peran migas juga tidak terhindarkan. Oleh sebab itu, yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah proses
perubahan sosial masyarakat kota tambang minyak “pertama”Pangkalan Brandan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan paradigma
kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di kota Pangkalan Brandan, Kecamatan
Babalan, Kabupaten Langkat. Unit analisis dalam penelitian ini adalah
keseluruhan pihak yang diperhitungkan untuk menjadi subjek penelitian yaitu
informan kunci yang terdiri dari dinas perindustrian dan peradgangan, pensiunan
Pertamina, pegawai Pertamina dan tokoh masyarakat dan yang menjadi informan
biasa adalah perwakilan dari etnis tionghoa. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah dengan observasi partisispasi, wawancara mendalam,
dokumentasi dan sumber data sekunder. Terakhir, interpretasi data disajikan
dalam bentuk laporan dari hasil penelitian tersebut.
Hasil studi penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa perubahan
sosial yang terjadi adalah sebagai berikut: Pertama; perubahan mata pencaharian,
dulu dominasi yang digeluti kecendrungan di industri pertambangn sekarang
berubah ke sektor formal, informal serta investasi lahan pertanian/perkebunan.
Kedua; kesempatan kerja, dulu besar peluang untuk bekerja di UP I sekarang
hampir tidak ada kecuali non-pertambangan. Ketiga; perubahan gaya hidup, dulu
hedonis merupakan ciri dari kehidupan pegawai Pertamina dan dominan
bersosialisasi di dalam komplek sekarang hidup sederhana dan lebih banyak
bersosialisasi di luar komplek. Keempat; perubahan peran ekonomi, dulu sektor
domestik dipegang oleh istri dan publik oleh suami sekarang baik suami dan istri
keduanya bekerja di sektor publik. Kelima; tingkat kriminalitas, dulu tercipta
keadaan aman dan kondusif sekarang banyak kriminalitas, preman kampung dan
rasa aman yang berkurang
Collections
- Undergraduate Theses [1028]
