Show simple item record

dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorArdillah, Muhammad Reza
dc.date.accessioned2022-11-16T04:23:43Z
dc.date.available2022-11-16T04:23:43Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60736
dc.description.abstractIndonesia dikenal sebagai negara memiliki luas hutan yang banyak yaitu sebesar 99,6 juta hektar atau 52,3 % dari luas wilayah Indonesia. Besarnya angka diatas juga berbanding lurus dengan laju deforestasi yang tinggi pula yaitu sebesar 610.375,92 Ha per tahun. Besarnya luas hutan diatas, terdapat pula masyarakat yang bermukim di dalam ataupun disekitar hutan Indonesia. Kondisi masyarakat tersebut juga tergolong dalam keadaan miskin seperti kondisi masyarakat lainnya. Ketersediaan sumber daya hutan disekitar mereka tidak mampu dimanfaatkan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat. Kelompok Masyarakat Gaharu (KEMAGAHAN) adalah salah satu kelompok lokal bentukan masyarakat yang mencoba untuk memanfaatkan sumber daya hutan yaitu pohon gaharu. Tujuan dari kelompok ini adalah sejahtera bersama gaharu. Social Forestry merupakan konsep pengelolaan hutan yang melibatkan peran serta masyarakat. Pengertian masyarakat disini adalah seluruh elemen yang ada ikut mengelola hutan. Salah satu model Social Forestry tersebut adalah Hutan Rakyat. Hutan Rakyat merupakan hutan yang dikelola oleh masyarakat yang dibebani oleh hak milik. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pekan Bahorok, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat dan jenis penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah ketua kelompok beserta anggota kelompok sebagai informan kunci dan Balai Besar Konservasi TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) dan Dinas Hutbun Langkat. Hasil penelitian yang di dapat adalah KEMAGAHAN yang merupakan kelompok lokal bentukan masyarakat berhasil membudidayakan tanaman gaharu. Tujuan dari pembentukan kelompok ini adalah untuk memanfaatkan potensi sumber daya hutan yang ada di daerah mereka selain komoditas sawit dan karet. Salah satu tokoh masyarakat menjadi agen perubahan untuk mengajak masyarakatnya ke arah yang lebih baik. Hal itu dapat direalisasikan melalui kelompok bentukan mereka sendiri yaitu KEMAGAHAN. Tujuan akhir dari KEMAGAHAN adalah pemberdayaan masyarakat melalui kelompok sehingga kemandirian ekonomi tercapai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePemberdayaan Masyarakat Berbasis Hutan Rakyat dalam Memelihara Kelestarian Sumber Daya Hutan (Studi Kasus Pada Kelompok Masyarakat Gaharu di Kel. Pekan Bahorok, Kec.Bahorok)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080901049
dc.identifier.nidnNIDN0018036602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages105 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record