Politik Luar Negeri Rrc pada Masa Kepemimpinan Mao Tse Tung (Tahun 1949 – 1976)
Abstract
Setelah diproklamasikan pada 1 Oktober 1949, RRC dibawah kepemimpinan Mao Tse Tung, RRC berusaha untuk meningkatkan keamanan internasionalnya dengan menjalin hubungan-hubungan dengan negara-negara komunis yang dipimpin oleh Uni Soviet dan menganjurkan perjuangan revolusi bersenjata untuk melawan imprealisme di seluruh dunia.
Semenjak tahun 1947, Amerika Serikat dan Uni Soviet memegang kepemimpinan dalam mencetuskan dan merumuskan isu-isu internasional. Hubungan Uni Soviet dan Amerika Serikat mencakup lingkup permasalahan yang sangat luas, yang menyebabkan dunia secara sah terbagi dalam dua kutub yang berlawanan.
Dalam konstelasi ini, RRC merupakan satu-satunya negara yang beridiri di persimpangan dari dua kekuatan, sebuah target yang sangat mempengaruhi permusuhan keduanya. Atau dengan kata lain posisi RRC dalam struktur ini tidak sepenuhnya berada di bawah dominasi dari dua kekuatan tersebut. Keadaan ini, ditambah dengan lahirnya Gerakan Non Blok, dimana RRC menjadi salah satu anggotanya, memberikan tempat untuk alternatif pilihan-pilihan yang lebih banyak dan strategis bagi RRC dalam merumuskan kebijakan luar negeri untuk mencapai tujuan nasionalnya sendiri.
Universitas
Collections
- Undergraduate Theses [1048]