dc.description.abstract | Penelitian ini mengkaji tentang “Kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang DAS dan
bagaimana pendapat dari berbagai instansi pemerintah yang terkait, mengenai pengelolaan DAS
Deli”. Air dan sumber daya air merupakan karunia Tuhan Tang Maha Esa yang harus dijaga
kelestariaannya dan pemanfaatan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, sesuai dengan
pasal 33 ayat 3 UUD 194. Saat ini kerusakan lingkungan telah mengarah pada keadaan sektor
sumber daya air yang krisis, khususnya untuk DAS Deli indikator kerusakan lahan dibuktikan
dengan perbandingan debit minimal dengan debit maksimal Sungai Deli adalah (10 : 315)
m/detik atau 1 : 31,5. Untuk mencapai pemecahan masalah secara efektif dan berkelanjutan
permasalahan sungai deli yaitu : air berlebih (banjir), air kekurangan (kekeringan), dan air
terkontaminasi (tercemar). Masalah DAS Deli diatas, telah menimbulkan pertanyaan bagi penulis
mengapa DAS Deli rusak dan sering mengakibatkan bencana jika terdapat aturan-aturan
mengenai pengelolaan DAS, dan bagaimana sebenarnya tanggapan dari masing-masing instansi
pemerintah yang terkait tentang pengelolaan DAS Deli. Berdasarkan pertanyaan tersebut, penulis
merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengelolaan DAS Deli di kota Medan. Dan
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode study kebijakan dan
metode deskriptif, dengan metode study kebijakan ini penulis akan mengkaji dokumen-dokumen
kebijakan yang terkait dengan DAS. Sedangkan metode deskriptif akan digunakan untuk
mendeskripsikan bagaimana pendapat dari inastansi-instansi pemerintah mengenai pengelolaan
DAS Deli.
Pengelolaan DAS secara terpadu menuntut suatu menejemen terbuka yang menjamin
keberlangsungan proses koordinasi antara berbagai lembaga yang terkait. Pendekatan terpadu
tentunya juga memandang pentingnya peranan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan DAS
Deli, baik dari perencanaan, perumusan kebijakan, pelaksanaan dan pemungutan manfaat DAS.
Dalam upaya menciptakan pendekatan pengelolaan DAS Deli secara terpadu, diperlukan
perencanaan secara terpadu, menyeluruh, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan
mempertimbangkan DAS Deli sebagai unit pengelolaan.Dengan demikian bila terjadi bencana,
apakah itu banjir atau kekeringanserta tercemarnya air, maka penanggulangannya dapat dilakukan
secara menyeluruh yang meliputi DAS mulai dari hulu sampai dengan hilir . Terjadinya banjir di
sebabkan oleh teknis dan non teknis (man made). Salah satu akibat dari man made adalah adanya
perubahan tata guna lahan, urbanisasi, dan penebangan hutan yang pengaruhnya sangat besar
terhadap terjadinya banjir. Banjir dan pencemaran sungai disebabkan oleh perubahan tata guna
lahan, pembuangan sampah, erosi dan sedimentasi, terdapat kawasan kumuh dan non kumuh di
sepanjang DAS Deli, perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat, curah hujan dan
sebagainya. | en_US |