Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Rytha
dc.contributor.authorSihombing, Jayanty PN
dc.date.accessioned2022-11-16T05:19:56Z
dc.date.available2022-11-16T05:19:56Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60820
dc.description.abstractSkripsi ini mendeskripsikan : “Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan”. Kajian ini menjelaskan tentang keberadaan sistem hukum dalam proses pembinaan narapidana, dan gambaran kehidupan narapidana perempuan dalam menjalankan masa hukuman yang ditetapkan berdasarkan keputusan pengadilan. Permasalahan yang dikaji pada skripsi ini adalah mengetahui bagaimana koeksistensi berbagai aturan hukum dalam proses pembinaan narapidana. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasikan aturan-aturan yang digunakan dalam pembinaan narapidana perempuan, mendeskripsikan kegiatan narapidana perempuan dalam menjalani masa hukuman . Metode yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik wawancara mendalam dan observasi partisipasi serta memeriksa dokumen-dokumen yang sesuai. Peneliti mencari data dengan ikut langsung mengamati kegiatan informan selama waktu yang tidak ditentukan dengan harapan data yang didapati agar lebih akurat. Peneliti menjadi instrumen penting pada penelitian antropologi yang bersifat kualitatif deskriftif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara ideal Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat pembinaan narapidana dimana dalam proses pembinaan narapidana telah diatur oleh undang-undang, peraturan pemerintah dan keputusan hakim. Proses pembinaan narapidana dilakukan pihak-pihak yang berperan penting seperti instansi penegak hukum (polisi, jaksa), instansi pendukung ( Depkes, Depnaker, Depag, Depdiknas) dan, pihak swasta (LSM). Fakta aktual menunjukkan, Lembaga Pemasayarakatan sebagai tempat pembinaan narapidana memiliki aturan sendiri dalam melakukan proses pembinaan. Berkoeksistensinya antara hukum negara yang jelas mengatur proses pembinaan dan juga hukum di Lembaga Pemasyarakatan yang dilahirkan sendiri pada saat proses pembinaan menjadi saling mengisi diantara hukum yang ada. Konsekuensi dari hadirnya aturan hukum lain dalam proses pembinaan narapidana menimbulkan harmonisasi ketika hukum yang dimaknai dan direspon tersebut dalam interaksi proses pembinaan narapidana perempuan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKemajemukan hukumen_US
dc.subjectPerempuan dan Lembaga Pemasyarakatanen_US
dc.titlePerempuan di Lembaga Pemasyarakatan ( Studi Dekskriptif : Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM110905018
dc.identifier.nidnNIDN0029086307
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages133 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record