Show simple item record

dc.contributor.advisorWarjio 
dc.contributor.advisorNasution, Indra Kesuma
dc.contributor.authorBastian, Andri
dc.date.accessioned2022-11-16T05:47:49Z
dc.date.available2022-11-16T05:47:49Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60835
dc.description.abstractMahasiswa sebagai salah satu elemen bangsa telah memainkan peranan yang sangat penting dan menentukan. Sejak era kebangkitan nasional pada tahun 1908 sampai pada saat pengguliran reformasi, mahasiswa selalu saja menjadi ujung tombak perubahan. Pada tahun 1908 mahasiswa mencetuskan Budi Utomo yang kemudian disusul dengan Sumpah Pemuda. Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, mahasiswa juga memainkan peranan yang sangat strategis dengan cara menculik Soekarno-Hatta guna mendesak proklamasi kemerdekaan secepat mungkin. Pasca proklamasi mahasiswa kembali menjadi super hero dengan berhasil menumbangkan Soekarno dan Soeharto dari kursi kekuasaan. Pada penelitian ini, ketertarikan penulis mengambil judul “Perbandingan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dengan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Dalam Meruntuhkan Rezim Penguasa” ialah lebih dikarenakan kekaguman penulis akan perjuangan mahasiswa tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui strategi yang digunakan gerakan mahasiswa tahun 1966 dan gerakan mahasiswa tahun 1998 dalam meruntuhkan rezim penguasa serta membandingkannya. Untuk menjelaskan objek penelitian ini penulis berpendapat bahwa teori gerakan sosial baru dan teori mobilisasi sumber daya merupakan teori yang cocok dalam membedah objek dalam penelitian ini. Dengan menggunakan pisau analisis teori gerakan sosial baru dan teori mobilisasi sumber daya akhirnya penulis mengambil tiga unit analisis untuk dibandingkan yaitu model organisasi yang digunakan, sekutu gerakan dan mobilisasi opini publik. Gerakan mahasiswa tahun 1966 dan gerakan mahasiswa tahun 1998 ternyata memiliki persamaan dalam hal sekutu gerakan yang bersifat saling memanfaatkan dan saling menguntungkan serta dalam hal menggunakan aksi-aksi massa serta aksi simbolik. Sedangkan perbedaan dari kedua gerakan mahasiswa tersebut dapat dilihat pada model organisasi termasuk di dalam nya perbedaan pada kesolidan gerakan, kepemimpinan, dan spektrum atau haluan. Jika kita kritisi lagi kedua gerakan mahasiswa diatas maka kita akan menemukan bahwa gerakan mahasiswa tersebut tidak memiliki visi yang jelas serta selalu dikhianati oleh sekutu-sekutunya sendiri. Oleh karena itu bisi yang jelas, adanya organisasi penghimpun, meminimalisir mengandalkan sekutu gerakan, penguatan propaganda serta pendirian partai politik mahasiswen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePerbandingan Gerakan Mahasiswa Tahun 1966 Dengan Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 Dalam Meruntuhkan Rezim Penguasa.en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030906028
dc.identifier.nidnNIDN0006087406
dc.identifier.nidnNIDN0006037901
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI67201#Ilmu Politik
dc.description.pages88 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record