Pengetahuan Petani tentang Hama dan Penyakit Tanaman Jeruk (Studietnografipetani Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo)
View/ Open
Date
2012Author
Perangin-Angin, Riko Tanpati
Advisor(s)
Sembiring, Sri Alem Br
Metadata
Show full item recordAbstract
ABSTRAK
Riko Tanpati Perangin-angin 2012, judul: Pengetahuan Petani tentang Hama
dan Penyakit Tanaman Jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe,
Kabupaten Karo. Skripsiini terdiri dari 5 bab, 115 halaman, 6 tabel, 16 gambar,
14 daftar pustaka ditambah sumber lain dan 4 lampiran.
Penelitian ini mengkaji pengetahuan petani tentang hama dan penyakit
tanaman jeruk di Desa Sukanalu, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo. Fokus
penelitian ini membahas tentang konsephama dan penyakit serta jenis hama
danpenyakit tanaman jeruk, cara petani membedakan jeruk sakit dan sehat, sumber
pengetahuan petani tentang hama dan penyakit tanaman jeruk serta bagaimana cara
petani menghadapi hama dan penyakit yangmenyerang tanaman jeruk milik petani.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat mendeskripsikan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tulisan ini menggunakan aliran antropologi kognitif
yang digunakan oleh Spradley bahwa kebudayaan dianggap sebagai sebuah sistem
pengetahuan yang diperoleh manusia melalui proses belajar dan dipergunakan untuk
menginterpretasikan dunia sekelilingnya dan sekaligus untuk menyusun strategi
prilaku dalam menghadapi dunia sekelilingnya. Teknik pengumpulan data dengan
observasi, wawancara mendalam, dan studi kepustakaan. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pengetahuan petani tentang hama dan penyakit tanaman
jeruk, dengan cara menggunakan metode ‘folk taxonomy’ untuk menjelaskan apa
yang ada dipikiran petani tentang hama dan penyakit tanaman jeruk.
Petani Desa Sukanalu memiliki pemahaman yang berbeda-beda tentang hama
dan penyakit tanaman jeruk. Mereka mengklasifikasikan hama dan penyakit tanaman
jeruk berdasarkan kemunculan hama, ukuran tubuh hama, bagian jeruk yang diserang
hama, musim, keparahan serangan dan kesulitan memberantas hama.
Pengklasifikasian tersebut didasari oleh tingkat pengetahuan yang mereka miliki.
Sumber pengetahuan petani tentang hama dan penyakit tanaman jeruk diperoleh dari
sesama petani, kerabat, kios pupuk, media massa dan elektronik serta pengalaman.
Beberapa petani memodifikasi berbagai sumber pengetahuan tersebut, tetapi beberapa
petani lainnya hanya belajar dari pengalaman yang diperoleh selama bertani. Dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan petani bersifat dinamis karena petani selalu
merekonstruksi kembali setiap pengetahuan yang telah dimiliki. Pengetahuan petani
juga mempengaruhi pengertian petani itu sendiri tentang jeruk sakit dan sehat. Petani
Desa Sukanalu umumnya mengendalikan hama dan penyakit dengan menggunakan
pupuk dan pestisida. Penggunaan pupuk dan pestisida yang dilakukan petani
umumnya tidak mengikuti aturan pemakaian, tetapi disesuaikan dengan kondisi jeruk
serta hama dan penyakit yang menyerang.
Kata Kunci: Pengetahuan, Petani, Hama, Penyakit.
Collections
- Undergraduate Theses [939]