Harta Benda bagi Masyarakat Pinggiran Sungai (Kajian Antropologi terhadap Masyarakat Pemukiman Pinggiran Sungai Babura Medan sebagai Pemukiman Kumuh Terkait Pandangan akan Harta Benda)
View/ Open
Date
2011Author
Nainggolan, Sri Paulina
Advisor(s)
Tambunan, Rytha
Metadata
Show full item recordAbstract
. Penelitian ini mengambil lokasi di Lingkungan VII
Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kotamadya Medan,
Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini mengkaji serta membahas mengenai arti
akan suatu Harta bagi masyarakat yang konon tinggal di daerah pemukiman
kumuh. Pemukiman kumuh dengan indikatornya menandakan bahwa penduduk
yang tinggal di dalamnya identik dengan kelas ekonomi lemah atau miskin yang
berarti tidak memiliki harta benda. Penelitian ini dilatar belakangi oleh
ketertarikan akan kehidupan ekonomi sosial para pemukim di pinggiran sungai.
Pengetahuan dan pandangan mereka serta kepemilikan mereka akan harta menjadi
gambaran akan keberadaan ekonomi sosial mereka di tengah-tengah keadaan
lingkungan atau pemukiman yang mereka tempati. Pemukiman yang mereka
tinggali berada di pinggiran sungai yang umumnya dinilai sebagai tempat bagi
penduduk yang lemah akan perekonomian.
Metode etnografis yang sifatnya kualitatif digunakan dalam penelitian
ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi/ pengamatan,
wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Penelitian ini tidak lain bertujuan
untuk menganalisis dan mengangkat pengetahuan masyarakat. Pengetahuan
masyarakat akan harta didapatkan melalui cara mengkategorisasikan,
menghubungkan dan kemudian menyimpulkan data yang semuanya diperoleh dari
kepala/kerangka berpikir masyarakat. Asumsi yang muncul bahwa keadaan
ekonomi menentukan pengetahuan yang mereka miliki mengenai harta, dan
ekonomi menentukan pemukiman, pemukiman menentukan harta. Pemukiman
kumuh dan liar tidak ada harta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan tempat tinggal
ataupun hunian yang demikian tidak menyurutkan mereka kehilangan
pengetahuan akan harta benda yang nilainya tidak selalu diukur dengan materi,
uang, serta harganya yang mahal, justru lebih dari sekedar itu, sehingga muncul
harta yang dibagi ke dalam materi dan non materi. Materi seperti barang atau
benda dan uang yang bernilai ekonomis. Non materi dapat berupa kesehatan,
harga diri serta sesuatu yang bersifat kognitif dan abstrak. Pengetahuan mereka
telah menciptakan pengkategorisasian harta benda baik materi dan non materi,
selanjutnya mereka menginterpretasikannya ke dalam kehidupannya. Interpretasi
yang mereka dapatkan akhirnya membawa mereka ke dalam pemanfaatan dan
pendayagunaan dari harta yang mereka miliki. Semuanya itu memunculkan dan
mengungkapkan nilai budaya dari penduduk.
Collections
- Undergraduate Theses [939]