dc.contributor.advisor | Batubara, Alwi Hashim | |
dc.contributor.author | Datubara, Gilbert | |
dc.date.accessioned | 2022-11-16T06:13:40Z | |
dc.date.available | 2022-11-16T06:13:40Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | https://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60855 | |
dc.description.abstract | Hal yang mendasar dari pajak adalah sifatnya yang dapat dipaksakan menurut
Pasal 1 UU No. 28 Tahun 2007 tentang ketentutan umum dan tata cara perpajakan. Apabila WP tidak memenuhi kewajibannya membayar pajak, terhadap WP tersebut
dapat dikenakan sanksi, baik sanksi pidana maupun sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan peraturan peruuan perpajakan yang berlaku. Sebagai salah satu bentuk
adanya sifat yang dapat dipaksakan dari pajak adalah terhadap WP yang tidak
membayar utang pajaknya dapat dilakukan tindakan paksa dengan melakukan
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP).
Tindakan penagihan utang pajak didasarkan pada UU Nomor 19 Tahun 1997
tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa sebagaimana telah diubah dengan UU
Nomor 19 Tahun 2000 (UU PPSP). Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa ini berlaku baik terhadap Pajak Pusat atau Pajak Negara (termasuk Bea Masuk
dan Cukai) maupun Pajak Daerah.
Karena menyadari pentingnya pelaksanaan penagihan pajak sebagai usaha
terakhir dalam mengamankan penerimaan Negara, maka penulis tertarik untuk sebuah
pembahasan dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul
“Prosedur Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa Pada Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Medan Timur”. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.title | Prosedur Pelaksanaan Penagihan Dengan Surat Paksa Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM102600133 | |
dc.identifier.nidn | NIDN0031085604 | |
dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI62402#Perpajakan | |
dc.description.pages | 89 Halaman | en_US |
dc.description.type | Kertas Karya Diploma | en_US |