Show simple item record

dc.contributor.advisorRizabuana
dc.contributor.authorSilalahi, Arman
dc.date.accessioned2022-11-16T06:26:38Z
dc.date.available2022-11-16T06:26:38Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60859
dc.description.abstractPenyimpangan adalah sebuah kondisi dimana hilangnya fungsi dari sebuah norma yang ada dalam masyarakat. Hilangnya fungsi ini tidak secara tiba-tiba, melainkan adanya proses yang diawali dengan pelemahan dari norma itu sendiri. Meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah di Kecamatan Sipispis yang terjadi diusia pelajar juga menjadi contoh nyata bagaimana hilangnya norma memberi pengaruh yang sangat negatif terlebih bagi remaja yang menjadi tumpuan sebagai generasi penerus. Penelitian yang dilakukan didasarkan pada kasus kehamilan remaja yang meningkat di daerah pedesaan Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai dimana pada tahun tiga tahun kebelakang adalah menjadi puncak dari banyaknya kasus ini terjadi. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah remaja hamil di luar nikah dan kaitannya dengan latar belakang keluarga, hubungan sosial selama pacaran, penanggulangan kehamilan dan interaksi setelah kehamilan. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dimana teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara wawncara, observasi, dokumentasi baik berupa artikela atau jurnal yang masih berkaitan dengan penelitian. Data yang diperoleh lalu di interpretasikan melalui teknik analisa data yang sesuai dengan jenis penelitian. Hasil penelitian yang didapat menjelaskan bahwa maraknya kasus kehamilan di luar nikah tiga tahun terakhir di Kecamatan Sipispis disebabkab oleh banyak hal yang mendukungnya. Mulai dari tidak sensitifnya dunia pendidikan dalam memberikan pelajaran moral yang berujung pada buruknya perilaku remaja diluar dan dalam sekolah. Faktor selanjutnya adalah peran orang tua yang secara pasti mulai hilang dalam memberikan kontrol kepada anak-anaknya. Minimnya peran orang tua menanyakan seperti apa kesehariaan yang dilalui anaknya menjadikan orang tua terkesan tidak perduli dengan apa yang dilakukan anaknya. Tidak ada penghargaan bagi kebaikan yang dilakukan serta minimnya sanksi yang diberikan ketika bersalah menjadikan remaja salah pandangan dan cenderung menganggap benar semua yang dilakukan. Buruknya fasilitas kesehatan yang ada di Kecamatan Sipispis juga terasa dengan minimnya kegiatan Puskesmas sebagai penyelenggara kesehatan memberikan sosialisasi kepada masyarakat terutama remaja tentang bahayanya hubungan seks diluar nikah yang dapat berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan dan tidak dipersiapkan sehingga rentan dengan dengan terjadinya masalah baru yaitu kematian saat kelahiran baik pada anak atau ibunya sendiri.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleRemaja Hamil di Luar Nikah di Dearah Pedesaan Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai (Latar Belakang Keluarga, Hubungan Sosial Selama Pacaran, Penanggulangan Kehamilan dan Interaksi Setelah Kehamilan pada Pelaku yang Hamil di Luar nikah)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080901046
dc.identifier.nidnNIDN0029096103
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages95 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record