Show simple item record

dc.contributor.advisorManurung, Ria
dc.contributor.advisorSudarwati, Lina
dc.contributor.authorGinting, Nalon
dc.date.accessioned2022-11-16T07:23:47Z
dc.date.available2022-11-16T07:23:47Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60907
dc.description.abstractEtnis Simalungun merupakan salah satu etnis yang ada di Sumatera Utara. Sama seperti etnis lain bahwa etnis simalungun juga memiliki keberagaman kebudayaan yang masing-masing budaya tersebut mengandung makna yang dipercayai oleh masyarakat simalungun. Dalam hal ini termasuk juga masyarakat Nagori Siboras dengan salah satu kebudayaannya yang bernama Robu Mamahpah. Kebudayaan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dengan keluarga dan masyarakat serta untuk melampiaskan rasa sukacita yang dirasakan atas berhasilnya masyarakat memperoleh panen padi dan juga ucapan terimakasih kepada Yang Maha Pencipta karena padi yang mereka tanam telah memperoleh hasil. Dari kegiatan tersebut masing-masing anggota keluarga di pertemukan, dan saling berinteraksi satu sama lain, sehingga terbentuk suatu ikatan kekeluargaan yang kuat diantara mayarakat nagori Siboras dan keluarga mereka masing-masing. Namun karena perkembangan zaman, maka kebudayaan diatas telah mengalami pergeseran baik dari segi ritual maupun makna yang terkandung didalamnya. Hal ini tentunya akan membawa akibat bagi hubungan kekeluargaan masyarakat Nagori Siboras dan juga dengan keluarga mereka masing-masing. Untuk mengkaji pergeseran makna robu mamahpah dalam masyarakat Nagori Siboras, maka peneliti menggunakan jenis penelitian studi deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Untuk melakukan pengumpulan data di lapangan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepad 3 orang informan kunci dengan perincian 1 orang tokoh adat dan 2 orang keturunan pertama pembuka kampung dan 3 orang informan biasa yang merupakan masyarakat biasa. Data-data yang diperoleh melalui hasil wawancara selanjutnya akan diurutkan dan di klasifikasikan menurut jenisnya. Hasil wawancara tersebut selanjutnya akan di analisis dengan tambahan data lainnya, yang diperoleh melalui observasi dan studi kepustakaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa faktor penyebab terjadinya pergeseran makna robu mamahpah dalam masyarakat terjadi karena pengaruh teknologi modern seperti masuknya listrik dan barang elektronik yang mengakibatkan terjadinya perubahan pola pikir masyarakat, juga karena faktor ekonomi dan efisiensi waktu dan juga karena pengaruh dari budaya lain. Hal ini terjadi karena adanya perkawinan campur dengan etnis lain. Proses pergeseran tersebut terjadi secara perlahan dan bertahap sesuai dengan seberapa jauh pola pikir masyarakat tersebut mengalami perubahan. Pada tahap sekarang ini banyak masyarakat yang merasa acara robu mamahpah diadakan hanya menghambur-hamburkan uang dan menghabiskan waktu sehingga mereka kurang perduli terhadap keberadaan robu mamahpah dan apa makna yang terkandung dalam robu mamahpah tersebut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePergeseran Makna Boru Mamahpah Dalam Masyarakat (Studi Deskriptif Pada Masyarakat Nagori Siboras Kecamatan Pamatang Silimahuta Kabupaten Simalungun)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060901063
dc.identifier.nidnNIDN0003126204
dc.identifier.nidnNIDN0018036602
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages110en_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record