Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanihuruk, Muba
dc.contributor.authorB, Maradona
dc.date.accessioned2022-11-16T08:19:14Z
dc.date.available2022-11-16T08:19:14Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/60956
dc.description.abstractPerubahan iklim saat ini yang berakibat pada pemanasan global sangat mempengaruhi kehidupan ekosistem baik di darat, udara dan juga di perairan. Saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya tidak lagi berjalan dengan harmonis seperti yang diharapkan. Keadaan ini juga disebabkan oleh penggunaan pestisida dan bahan-bahan kimia yang berlebihan yang berakibat rusaknya lingkungan, berupa tanah, air, dan udara, seperti yang terjadi di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan saat ini. Ketidakharmonisan tersebut menyebabkan setiap mahluk hidup harus berusaha untuk mencari kebutuhannya agar dapat terpenuhi dan bertahan hidup. Pada sepuluh tahun belakangan ini perekonomian di Kecamatan Baktiraja mengalami kemerosotan yang diakibatkan oleh seringnya gagal panen sawah/ladang dan juga paska adanya virus ikan yang muncul di Danau Toba yang sangat banyak mematikan ikan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan instrumen penelitian, focus group discussion (FGD) dan juga wawancara mendalam dengan petani jala apung (keramba) dengan jumlah informan sebanyak 12 orang dengan kriteria sebagai berikut: orangtua tiga orang, orang dewasa lima orang dan orang muda empat orang. Hidup kaya tiga orang, hidup sedang (berkecukupan) tiga orang, dan hidup miskin enam orang, yang menerapkan suatu strategi dalam mempertahankan hidup keluarga. Dari temuan data di lapangan menunjukkan jumlah kemiskinan yang sangat tinggi di Kecamatan Baktiraja yang mencapai 70 persen menurut peserta focus group discussion (FGD). Data yang diperoleh dilapangan ini sedikit berbeda dengan data dari badan pusat stastistika (BPS), dimana menurut BPS jumlah penduduk yang miskin di Kecamatan Baktiraja yaitu mencapai 56, 36 persen. Strategi yang dilakukan oleh petani jala apung (keramba) dalam mempertahankan hidup yang beragam diantaranya: Startegi pertahanan orang kaya, Asset tenaga kerja (labour assets), yaitu dengan meningkatkan keterlibatan wanita/istri dan anak-anak dalam keluarga untuk menopang ekonomi keluarga, Asset modal sosial (human capital assets), misalnya memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja. Asset produktif (produktif assets), mereka menggunakan rumah, pekarangan untuk meningkatkan pendapatan, misalnya dengan membuka usaha café, kilang padi, membuka warung menjual pakan ikan. Asset modal sosial (social capital assets), mereka memanfaatkannya, dengan mengadakan kerjasama, misalnya dengan saling membantu dalam memulai usaha, mengadakan arisan. - Strategi pertahanan hidup srang sedang/berkecukupan. Asset tenaga kerja (labour assets) misalnya meningkatkan keterlibatan wanita dan anak-anak bekerja dalam membantu perekonomian rumah tangga seperti berjualan, bertani. anak-anak ikut membantu memberikan ikan makan, mengolah makanan tambahan ikan, ikut ke sawah, Asset modal sosial (human capital assets), misalnya memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja. Asset produktif (produktif assets), menggunakan rumah tempat usaha, sawah untuk membibitkan ikan dan menanam tanaman yang dapat membantu ekonomi keluarga, memelihara ternak, membuka warung/kelontong, menambah jumlah keramba jika ada modal. Asset modal sosial (social capital assets), misalnya dengan mengadakan arisan. Starategi pertahanan hidup orang miskin. Asset tenaga kerja (labour assets), melibatkan wanita dan anak-anak turut bekerja dalam membantu ekonomi rumah tangga. Asset modal Sosial (Human capital assets) memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja atau keterampilan dan pendidikan yang menentukan kembalian atau hasil kerja (return) terhadap tenaga yang mereka keluarkan. Asset produktif (produktif assets) misalnya mereka menggunakan rumah, sawah/ladang, memelihara ternak dan bertani, Asset relasi rumah tangga atau keluarga (household relation assets), memanfaatkan jaringan dan dukungan dari sistem keluarga besar, dan mekanisme uang kiriman. Asset modal sosial (social capital relation), memanfaatkan hubungan yang baik dengan para toke dan langganan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleGambaran Kehidupan Sosial Ekonomi dan Strategi Pertahanan Hidup Masyarakat Petani Jala Apung (Keramba) (Study Deskriptif di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060901055
dc.identifier.nidnNIDN0017036704
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages130 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record