Show simple item record

dc.contributor.advisorDamanik, Ahmad Taufan
dc.contributor.authorIlmar, Anwar
dc.date.accessioned2022-11-17T03:00:13Z
dc.date.available2022-11-17T03:00:13Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61154
dc.description.abstractMarhaenisme merupakan suatu teori yang berkembang pada era kapitalisme berwujud imperialisme dan kolonialisme di Indonesia pada awal abad ke-20, yang dirumuskan oleh Soekarno sebagai teori politik sekaligus teori perjuangan untuk mempersatukan dan membebaskan rakyat Indonesia dari sistem kapitalisme tersebut. Dalam perkembangannya, Marhaenisme memang mendapatkan peran dan posisi penting dalam masyarakat Indonesia pada masa tersebut terutama saat dijadikan sebagai asas dan ideologi suatu partai politik dan atau organisasi kemasyarakatan yang menentang sistem kapitalisme. Apalagi pada masa Soekarno menjabat sebagai Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, Marhaenisme menjadi istilah yang populer di kalangan rakyat Indonesia dan banyak kebijakan-kebijakan Soekarno yang anti-kapitalisme diterapkan di Indonesia karena besarnya pengaruh Marhaenisme dalam pemikiran-pemikiran dan konsepsi-konsepsi Soekarno. Selain faktor Soekarno, Marhaenisme pun menjadi suatu wacana yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia karena sifatnya yang mempersatukan rakyat dan juga oleh karena mampu mengkritisi dan memberikan solusi yang sesuai dengan situasi dan kondisi atas persoalan persoalan masyarakat Indonesia pada saat itu. Namun dalam perkembangan selanjutnya, terutama setelah Soekarno tidak lagi berkuasa kemudian diikuti bubarnya beberapa partai politik dan dilebur kedalam satu partai politik pada masa Orde Baru, Marhaenisme seolah hilang menjadi suatu istilah yang semakin asing didengar apalagi diwacanakan khususnya dalam perpolitikan Indonesia. Namun, di sisi lain, kapitalisme justru semakin berkembang dan tumbuh mendominasi dunia dengan wujudnya yang tidak lagi penjajahan secara fisik, akan tetapi menjelma kedalam suatu ide-ide dalam pemikiran-pemikiran politik dan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Dominasi kapitalisme yang telah berkembang di seluruh dunia tersebut kini dikenal sebagai kapitalisme global. Hal tersebut yang menimbulkan pertanyaan penelitian ini tentang bagaimana relevansi teori Marhaenisme dalam menjawab tantangan zaman di era kapitalisme global. Terutama mengenai penilaian kritis Marhaenisme terhadap kapitalisme global dan solusi berupa kebijakan-kebijakan yang berdasarkan Marhaenisme sebagai antitesis sekaligus sintesis dari kapitalisme. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan bahwa Marhaenisme memiliki relevansi untuk menjawab tantangan zaman di era kapitalisme global karena penilaian Marhaenisme bahwa kapitalisme dalam bentuk apapun dan sampai kapanpun memiliki watak yang eksploitatif dan menindas. Kemudian sebagai sintesisnya, gambaran masyarakat yang dicita-citakan dalam Marhaenisme telah diterapkan melalui kebijakan-kebijakan pemerintah oleh Soekarno pada masa kepemimpinannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSoekarnoen_US
dc.subjectMarhaenismeen_US
dc.subjectKapitalismeen_US
dc.titleRelevansi Teori Marhaenisme dalam Menjawab Tantangan Zaman di Era Kapitalisme Globalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM050906010
dc.identifier.nidnNIDN0029066503
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI67201#Ilmu Politik
dc.description.pages149 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record