Banjir di Perkotaan (Studi Kasus Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun Kota Medan)
Abstract
Penelitian ini mengkaji mengenai perilaku masyarakat perkotaan yang tinggal
bantaran sungai, khususnya di kota Medan. Pada umumnya kota-kota di Indonesia
memiliki sistem drainase yang buruk. Akibatnya sering terjadi banjir dan genangan genangan yang menyebabkan penduduk merasa tidak nyaman dan tidak aman untuk
menjalankan kehidupannya. Banjir merupakan suatu fenomena alam yang dapat terjadi
baik pada sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun (sungai permanen) maupun pada
sungai yang memiliki aliran hanya pada musim hujan saja (sungai intermiten).
Indonesia memiliki 5.590 sungai induk, yang sebagian diantaranya memiliki potensi
menimbulkan banjir.
Penelitian ini dilakukan di Kampung Aur, yang merupakan kawasan padat
penduduk dan berada di pusat Kota Medan. Terlebih lagi Kampung Aur berada di
bantaran Sungai Deli. Kawasan bantaran Sungai Deli merupakan kawasan yang dikenal
sebagai daerah banjir jika hujan deras mengguyur Kota Medan.
Permasalahan yang dibahas adalah perilaku masyarakat Kampung Aur di
bantaran Sungai Deli, baik sebagai faktor penyebab banjir dan memanfaatkan sungai
dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulannya, masyarakat sadar bahwa salah faktor penyebab banjir adalah
karena ulah mereka sendiri. Namun perilaku seperti membuang sampah ke sungai
sangat sulit untuk dimusnahkan karena sudah menjadi suatu kebiasaan membuang
sampah ke sungai Deli.
Collections
- Undergraduate Theses [939]