dc.description.abstract | Saat ini digem tehh menjadi salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan Gaya hidup yang pemnih dengan hura-hawa dan kesenangan ini sering dianggap sebagai suatu hal yang negatif oleh sebagian besar masyarakat Keglamoran gaya hidup par penikmat chegem yang biasa disebut clubber mi dianggap bertolak belakang dengan keadam masyarakat Indonesia Terus berkembangnya pemikat dugem ini kemudian memunculkan pertanyaan-pertanyaan tentang siapa saja yang disebut sebagai clubbers? Apa saja yang dilakukan chubbers saat digem? dan apa yang diperoleh chubbers dari kegiatan dugem ? sehingga perlu dilakukan penelitian secara sisterratis
Penelitian ini bertipakan deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif Untuk memperoleh data, metode yang digunakan adalah observasi semi-partisipasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Penelitian ini berlokasi di Retrospective yang merupakan salah saru diskonk di Kota Medam Adapun yang menjadi unit analisis dalam penelitian mi adalah para penikmat hiburan malam yang sering berkunjung ke diskotik Retro Informan dalan penelitian ini adalah 12 clubbers yang
mengunjungi retro dengan frekuensi kunjungan minimal satu kali dalam seminggu Hasil dari penelitian im menjelaskan bahwa yang disebut para clubber adalah para penikmat kehidupan malam yang memilih cara menghabiskan waktunya dengan
berkumpul dengan teman-temannya di sebuah diskotik dengan segala aktivitas didalanmaya Kegiatan yang biasa dilakukan clubbers pada saat dugem adalah ngobrol, mimum, dan dance (jojing) Aktivitas ini adalah kegiatan utan para chubber pada saat dugem dan mampu membuat para clubber merasa sang dan terlebur dalam suasana malam hingga hapa waktu Para clubber metasa halwa pada saat dugem mereka dapat memperoleh kepuasan, kesenangan, informasi dan cita dari Melahu dugem para clubber merasa memperoleh kepuasan dan kesenangan yang mampu menghilangkan beban pikiran yang mereka rasakan I
Dan penelitian ini disimpulkan bahwa dugem merupakan salah satu dari berbagai gaya hidup yang diamit oleh masyarakat perkotaan khususnya para penikmat dunia malam Pars clubber umumnya menjadikan digem sebagai cara mereka memperoleh hiburan dan kesenangan Clubbers terdiri dari berbagai golongan lai dari siswa hingga pekerja, generasi muda hingga yang tua, dan dari yang kaya hingga yang miskin Beranekaragamnya latar belakang para clubber in kenndian menciptakan tipe-tipe clubbers yang berada di dalam diskotik sesuai dengan prilaku mereka Pol konsumsi merupakan pembentuk utan dari gaya ladap para clubber Dugem dianggap para clubber merupakan bagian dari sebuah kemajuan dan bagi mereka sebuah kemajuan adalah sesuatu yang harus diikuti Anggapan bahan budaya atapun gaya hidup Barat adalah sebuah kemajuan kenndian memunculkan konsep ketertinggalan pada mereka yang tidak mengikuti trend tersebut. Para clubber umaya menganggap bahwa gaya hidup yang mereka lakukan adalah bagian dari sebuah peradaban yang lebih maju dan par clubbers juga memiliki anggan balwa orang-orang yang tidak menjalani kehidupan seperti yang mereka lakukan adalah
orang-orang yang hidup dalam kekurangan dan tertinggal dibandingkan mereka | en_US |