Aron pada Masyarakat Karo (Perubahan Makna Aron pada Masyarakat Lau Solu dalam Bidang Pertanian di Desa Lau Solu Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo)
View/ Open
Date
2014Author
Tarigan, Jonatan
Advisor(s)
Bangun, Sabariah
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini menggunakan pendekatan kognitif dengan
memfokuskan pada aspek pengetahuan, yang digunakan oleh Spradley
dalam mengungkapkan pola pikir masyarakat, folk taxonomy’ ini digunakan
untuk menjelaskan pola pikir masyarakat tentang aron dahulu dan aron saat
ini. Aron yang dulunya bersifat tenaga (gegeh) dengan bekerja secara
bergiliran baik itu di ladang maupun di sawah, dengan jumlah pserta aron
sebanyak 6-12 orang dan mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan
aron. Aron saat ini (aron singemo) sudah bersifat uang, dengan jumah
penduduk tidak menentu dan tidak terikat dalam menentukan kelompok
aron (siate-ate). Untuk menjelaskan proses perubahan tersebut
pendekatan ini dilakukan dengan pendekatan prosesual. Pendekatan
prosesual tersebut digunakan untuk melihat hal-hal apa saja yang
berubah dalam pelaksanaan aron pada rentang waktu tertentu.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
yang bersifat deskriptif untuk memperoleh informasi tentang konsep aron
menurut masyarakat Lau Solu Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo,
hal-hal apa saja yang berubah dan hal pemicu perubahan makna aron,
peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci seperti
pengetua adat, kepala desa, dan beberapa warga yang mengetahui
tentang aron. Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana cara kerja
yang dilakukan oleh peserta aron.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa adanya perubahan konsep aron
pada masyarakat Lau Solu dalam bidang pertanian, dari aron dahulu
yang bersifat tenaga (gegeh) menjadi aron singemo yang bersifat uang.
Memudarnya konsep aron dipicu oleh kehadiran pendatang dari suku Alas dan
meningkatnya kebutuhan hidup, dimana pemilikan lahan semakin luas
dikarenakan jumlah penduduk semakin bertambah dan kebutuhannya juga ikut
bertambah, sehingga warga pendatang kebanyakan memilih menjadi
aron si ngemo. Perubahan tersebut berawal dari tahun 1970 an. Adapun
perubahan tersebut terdapat dalam pelaksanaan aron tersebut.
Collections
- Undergraduate Theses [939]