dc.description.abstract | Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial. Dengan judul “STUDI KOMPARATIF PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN PADA PUSAT KAJIAN PERLINDUNGAN ANAK DAN PUSAT PENDIDIKAN DAN INFORMASI HAK ANAK”. Masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah menggambarkan perbandingan pemberdayaan anak jalanan pada Pusat Kajian Perlindungan Anak (PKPA) dan Pusat Pendidikan dan Informasi Hak Anak (Yayasan KKSP). Perbandingan pada kedua lembaga ini mencakup pada persamaan dan perbedaan pemberdayaan anak jalanan pada kedua lembaga.
Populasi dari penelitian adalah keseluruhan anak dampingan PKPA yang beraktifitas di seputaran Terminal Pinang Baris yang berjumlah 118 anak dampingan dan anak dampingan KKSP yang beraktifitas di persimpangan lampu merah Simpang Pos yang berjumlah 193 anak dampingan. Sampel yang diambil adalah wakil dari populasi yang dianggap representatif, yaitu 10%-20% jumlah populasi anak dampingan pada kedua lembaga, jadi sampelnya ada 12 anak dampingan dari PKPA dan 20 anak dampingan dari KKSP. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Instrument penyaringan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara serta tabulasi data yang tertuang dalam tabulasi data tunggal.
Dari penelitian yang dilakukan maka penulis dapat mengatakan bahwa pemberdayaan anak jalanan pada PKPA dan KKSP memiliki program yang sama jenisnya yaitu dibidang pendidikan non formal dan seni musik namun pada prakteknya pelaksanaannya berbeda. Misalnya di lembaga PKPA pendidikan non formal dilakukan dengan cara pendampingan dan sugesti bagi anak dampingan yang masih sekolah agar tetap mau sekolah, sedangkan KKSP menjalankan program pendidikan formal dengan cara pendidikan alternatif, yang mengajari anak dampingan hal-hal yang berguna dalam kelangsungan hidup anak jalanan. Hal ini disebabkan karena latar belakang anak dampingan pada kedua lembaga sangatlah berbeda. Anak dampingan PKPA seluruhnya masih sekolah dan tinggal bersama orang tua sedangkan anak dampingan KKSP banyak yang tidak sekolah dan tidak tinggal bersama orang tua. Dibidang seni musik pelaksanaannya juga berbeda, PKPA menjalankan program dengan fasilitas peralatan band, sedangkan KKSP dengan fasilitas alat musik seadanya. Program pada kedua lembaga ada juga yang berbeda, yaitu pembentukan sekolah sepak bola oleh PKPA yang berguna untuk meningkatkan keakraban sesama anak dampingan PKPA dan program seni lukis oleh KKSP, yang berguna untuk melatih dan membentuk karakter anak dampingan KKSP. | en_US |