Show simple item record

dc.contributor.advisorSimanihuruk, Muba
dc.contributor.authorSuryani, Lilis
dc.date.accessioned2022-11-18T05:07:14Z
dc.date.available2022-11-18T05:07:14Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61607
dc.description.abstractPenelitian ini lahir dari pemikiran semakin banyaknya anak-anak yang menjadi kuda lumping meskipun tidak diberi izin oleh orang tuanya dan banyaknya anak-anak yang lebih mematuhi peraturan pawang dibandingkan peraturan yang ada di keluarga. Selain itu, anak-anak yang menjadi anggota kuda lumping lebih banyak meluangkan waktunya untuk kesenian kuda lumping dibandingkan waktunya untuk sekolah. Dari masalah tersebut memunculkan pertanyaan hal-hal apakah yang membuat anak menjaga hubungan baiknya dengan pawang dan lebih mematuhi peraturan yang dibuat pawang dan bagaimana latar belakang anak-anak yang menjadi anggota kuda lumping ditinjau dari latar belakang sosial-ekonomi keluarga, pendidikan keluarga, suku bangsa keluarga dan pendidikan anak tersebut inilah yang kemudian dijadikan fokus penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Tujuan penelitian kualitatif ini adalah untuk memahami permasalahan yang diteliti sehingga dapat memberikan masukan gambaran yang lebih mendalam tentang gejala-gejala dan gambaran yang akan diteliti. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara pawang dan anak-anak yang menjadi anggota kuda lumping sehingga anak lebih patuh terhadap peraturan yang ada di sanggar atau yang dibuat oleh pawang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Lokasi penelitian adalah di Desa Batang Pane III, Kecamatan: Padang Bolak, Kabupaten: Padang Lawas Utara Sedangkan interpretasi data dilakukan dengan menggunakan catatan dari setiap hasil turun lapangan. Dari hasil temuan data di lapangan diketahui ada perbedaan pemikiran orang tua memberikan izin dan tidak memberikan izin kepada anaknya. Berdasarkan nilai kultur dimana orang tua yang lebih aktif menjadi anggota kuda lumping ternyata sangat mendukung anak menjadi anggota kuda lumping dengan alasan agar dapat diwariskan secara terus menerus oleh anak-cucu, sementara berdasarkan nilai pendidikan orang tua, orang tua menginginkan anaknya untuk fokus belajar dan mengeyam pendidikan setinggitingginya dan melarang anak menjadi anggota kuda lumping. Namun anak-anak tidak menghiraukan larangan orang tuanya bahkan anak lebih patuh terhadap peraturan dari pawang. Hubungan yang terjalin antara pawang dan anggota kuda lumping disebut sebagai hubungan patron-klien yang mana hubungan ini memiliki ketergantungan dan timbal balik yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Oleh karena itu, anak-anak lebih banyak meluangkan waktunya di kesenian kuda lumping karena anak merasa dihargai dan dilindungi oleh pawang yang tidak meraka dapat dari orang tuanya. Untuk membalas kebaikan dari pawang (patron) maka anak-anak (klien) selalu mematuhi apapun perkataan pawang (klien) sebagai wujud balasan yang diberikan anak-anak (klien) kepada patron.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectHubungan Patron-Klienen_US
dc.subjectKuda Lumpingen_US
dc.titleHubungan Pawang (Patron) – Anak (Klien) dalam Kesenian Kuda Lumping di Desa Batang Pane III, Kec Padang Bolak, Kab Padang Lawas Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090901003
dc.identifier.nidnNIDN0017036704
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.description.pages97 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record