Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Peternakan Sapi dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kec. Padang Bolak Tapanuli Selatan
View/ Open
Date
1999Author
Harahap, Kamaluddin
Advisor(s)
Miraza, Bachtiar Hassan
Umar, Sayed
Rokyotomar, Risputra
Metadata
Show full item recordAbstract
Daerah kabupaten Tapanuli Selatan diprogramkan pemerintah daerah tingkat I Propinsi Sumatera Utara sebagai daerah pengembangan ternak sapi untuk Sumatera Utara. Penentuan program ini tentunya sesuai dengan eksistensi daerah Tapanuli Selatan khususnya daerah Padang Bolak penghasil ternak sapi dan kerbau yang memiliki areal penggembalaan yang cukup luas. Akibat desakan ekanomi penduduknya membawa ekses iklim kompetitif dalan hal penggunaan lahan, yang tentunya ini akan mempengaruhi terhadap peningkatan dan pengembangan peternakan sapi di daerah ini. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui faktor-faktor lingkungan makro yang mendorong peningkatan produksi peternakan di kecamatan Padang Bolak, (2) Mengetahui dampak peningkatan produksi peternakan dengan pengembangan wilayah di kecamatan Padang Bolak, dan (3) mengetahui kemampuan daya dukung lahan dalam rangka pengembangan peternakan. Pengkajian ini diharapkan bermanfaat bagi (1) pembuat kebijakan,dan (2) pengembangan llmu pengetahuan terutama bagi peneliti-peneliti yang akan datang khususnya mengenai pengembangan peternakan di daerah ini. Analisis Regresi Majemuk dengan model Fungsi Produksi Cobb Douglas diharapkan dapat melihat faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi peternakan. Disamping ini, juga digunakan analisis Location Quetion(LQ) dan Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia. Disamping itu juga dilakukan pembahasan secara deskriptif mengenapi kondisi usaha ternak sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha sapi potong dilakukan petani masih menggunakan sistem pemeliharaan ekstensif tradisional. Jenis sapi yang dominan dipelihara adalah peranakan Ongole dan sedikit sapi Bali dan Brahman. Pakan yang diberikan umumnya masih terbatas pada rumput liar yang tersebar luas di padang penggembalaan, sementara pemberian pakan konsentrat dan hasil limbah pertanian belum memasyarakat digunakan, begitu juga vitamin dan mineral. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan produksi ternak sapi adalah didominasi faktor Sosial Ekonomi yaitu tingkat pendapatan , frekuensi penyuluhan dan lama beternak. Berikutnya Biologis adalah luas penggembalaan.
Peranan sub sektor peternakan ini terhadap pengembangan wilayah kecamatan Padang Bolak menunjukkan bahwa mulai dari tahun 1992 - 1996 sub sektor ini merupakan sektor basis dalam perekonomian kecamatan Padang Bolak. Hal ini dibuktikan dengan nilai LQ > 1. Dalam kaitannya dengan prospek pengembangan ternak sapi di daerah ini bila ditinjau dari sudut sumber daya lahan dan sumber daya manusianya menunjukkan bahwa pengembangan peternakan sudah data titik optimum. Daya dukung lahan kecamatan Padang Bolak hanya mampu menampung 5.384,4 satuan ternak . Kondisi ini sesungguhnya masih dapat ditingkatkan dengan memasukkan unsur tehnologi ke dalam usaha peternakan misalnya penanaman rumput unggul pada saat musim penghujan, insiminasi buatan, pengendalian penyakit ternak dan atau merobah sistem pemeliharaan menjadi sistem semi intensif atau intensif.