Show simple item record

dc.contributor.advisorSavitri, Nita
dc.contributor.authorMalau, Fitri Indrayani Sondang
dc.date.accessioned2022-11-18T07:15:15Z
dc.date.available2022-11-18T07:15:15Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61732
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji tentang Pemanfaatan Eceng Gondok di Desa Huta Namora, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Penelitian ini dilatarbelakangi, melihat tumbuhnya peluang usaha baru pada masyarakat Desa Huta Namora dengan mengolah tumbuhan eceng gondok menjadi sebuah produk kerajinan. Inovasi baru ini diterima masyarakat dengan baik, dengan mengembangkan konsep dan pengalaman menganyam yang sudah dilalui sebelumnya. Pemanfaatan eceng gondok ini menjadi sebuah kegiatan ekonomi kreatif yang hidup di tengah masyarakat guna meningkatkan atau menambah pendapatan. Disamping itu eceng gondok menjadi sumber produksi yang mudah diperoleh karena jumlahnya yang banyak di Danau Toba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi dengan teknik observasi partisipatif dan wawancara mendalam, dimana penulis terjun langsung ke lapangan dan ikut terlibat dalam pembuatan kerajinan eceng gondok. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai usaha ekonomi kreatif di Desa Huta Namora dan mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi masyarakat melakukan usaha kerajinan eceng gondok serta melihat proses produksi kerajinan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan eceng gondok ini dilatarbelakangi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Usaha ekonomi kreatif ini mendorong masyarakat untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan kreatif yang dimiliki. Diantara pengrajin tumbuh hubungan saling mendukung dan tidak ada konflik antar pengrajin terkait pemanfaatan eceng gondok. Setiap pengrajin bebas mengambil dan memanfaatkan eceng gondok untuk menciptakan produk-produk kerajinan yang bernilai ekonomi. Usaha kerajinan ini merupakan penghasilan tambahan disamping pekerjaan utama mereka yaitu bertani. Dampak usaha kerajinan ini adalah adanya peningkatan penghasilan mereka dan mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari dan biaya anak-anak mereka yang masih sekolah. Kendala yang dihadapi pengrajin adalah masih kurangnya lokasi pemasaran dan promosi produk kerajinan mereka.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEceng Gondoken_US
dc.subjectEkonomi Kreatifen_US
dc.subjectUsaha Kerajinanen_US
dc.titlePemanfaatan Eceng Gondok di Samosir (Studi Tentang Ekonomi Kreatif Masyarakat Desa Huta Namora)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM120905060
dc.identifier.nidnNIDN0025016102
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages134 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record