Show simple item record

dc.contributor.advisorSembiring, Sri Alem Br.
dc.contributor.authorSikumbang, Badai Adra
dc.date.accessioned2022-11-18T07:28:10Z
dc.date.available2022-11-18T07:28:10Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61768
dc.description.abstractTulisan ini membahas tentang kearifan lokal dalam pengelolaan padi sawah di Nagari Kamang Hilir. Penelitian ini melihat kearifan lokal yang masih dipertahankan dan tidak dipertahankan lagi oleh petani dalam pengelolaan padi sawah. Selanjutnya penelitian ini juga melihat kepercayaan yang dianggap tabu oleh petani dalam pengelolaan padi sawah di Nagari Kamang Hilia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kualitatif dengan pendekatan kognitif dengan sistem pengklasifikasian (folk taxonomi) secara emic view. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi, dimana peneliti mengikuti segala kegiatan petani di sawah untuk mengamati kearifan lokal dan kepercayaan petani ketika mengelola padi sawah di Nagari Kamang Hilia. Wawancara dilakukan kepada petani di Nagari Kamang Hilia khususnya kepada informan kunci mengenai kearifan lokal yang masih dipertahankan, kearifan lokal yang tidak dipertahankan lagi, dan berbagai kepercayaan yang ada dalam pengelolaan padi sawah. Dalam menentukan informan kunci, peneliti memilih petani yang telah lama dan mengetahui bagaimana petani di Nagari Kamang Hilia mengelolaa padi sawah dari dahulunya hingga sekarang. Ketika memilih petani yang memenuhi kriteria sebagai informan kunci, peneliti banyak dibantu dan diarahkan oleh petani yang ada di Nagari Kamang Hilia. Petani memberitahukan siapa saja petani yang telah lama mengelola padi sawah dan mengetahui makna yang terkandung dalam kepercayaan-kepercayaan yang ada dalam pengelolaan padi sawah. Kemudian peneliti juga menggunakan studi literatur dalam melengkapi data skunder. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara emic view serta mengklasifikasikannya sesuai dengan permasalahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, dalam pengelolaan padi sawah di Nagari Kamang Hilia terdapat beberapa kearifan lokal yang masih dipertahankan berupa; sawah pusako, manggadaian sawah, sawah basaduoaan, irigasi tali banda, dan tanam sarantak. Namun, terdapat pula kearifan lokal yang tidak dipertahankan lagi oleh petani di Nagari Kamang Hilia berupa bajulo-julo dalam pengelolaan padi sawah. Selanjutnya terdapat kepercayaan mengenai hal-hal yang dianggap tabu oleh petani dalam mengelola padi sawah, yaitu sati. Kepercayaan mengenai sati dikaitkan petani kepada pantangan-pantangan berupa; tampek nan sati, padusi kumuah, dan makan di dapua. Untuk sekarang ini, kepercayaan mengenai sati telah mengalami perubahan makna dalam pertanian padi sawah di Nagari Kamang Hilia.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleKearifan Lokal Petani Dalam Pengelolaan Sawah Di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Sumatera Baraten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060905012
dc.identifier.nidnNIND0023086902
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages190 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record