Usaha Tambak Para Nelayan di Danau Siombak (Studi Kasus di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)
View/ Open
Date
2018Author
Silaen, Miduk Artha
Advisor(s)
Berutu, Lister
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini menjelaskan tentang bagaimana cara para nelayan tambak di
Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan mengelola
tambaknya serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan menghambat
produktivitas usaha tambak mereka. Metode yang penulis gunakan adalah
observasi partisipasi dan wawancara mendalam yang tidak terstruktur.
Danau Siombak yang terletak di Kelurahan Paya Pasir adalah danau
buatan yang terbentuk dari hasil galian pasir untuk proyek pembangunan Jalan Tol
Belmera di Kota Medan pada tahun 1983. Area penggalian tersebut sebelumnya
adalah lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian bagi warga
setempat sekitar tahun 1960-an sampai 1970-an. Namun karena air asin mulai
memasuki Paya Pasir tahun 1970-an akibat rusaknya pintu air, menyebabkan
lahan pertanian tersebut tidak lagi dapat digunakan. Tahun 1990-an orang-orang
etnis Tionghoa mulai membuka tambak-tambak ikan di lahan kosong bekas lahan
pertanian warga tadi. Air Danau Siombak yang payau ternyata cocok untuk
berkembangnya beberapa jenis ikan, udang, dan kepiting. Usaha tambak di
kawasan Danau Siombak terbukti sukses dan membuahkan hasil, kemudian mulai
marak di awal tahun 2000-an. Banyak warga Paya Pasir yang kemudian mengikuti
jejak orang-orang etnis Tionghoa tadi dan menjadi nelayan tambak sampai saat
ini. Lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak produktif lagi, berubah menjadi
lahan yang berpotensi menghasilkan pundi-pundi rejeki dan mata pencaharian
bagi warga setempat.
Jenis tambak di Danau Siombak adalah tambak tanah jadi keberadaannya
tidak mencemari lingkungan khusunya air danau. Tidak ada sisa pakan ataupun
bangkai ikan yang menjadi limbah yang kemudian mencemari ekosistem danau.
Produksi tambak tergolong lancar dan tidak begitu banyak hambatan atau kendala
yang mengganggu produktivitas tambak. Masalah utama yang harus dihadapi
nelayan adalah pasang. Bila pasang besar datang, air akan menyapu seluruh isi
tambak dan mengakibatkan nelayan mengalami kerugian. Nelayan pun harus
memiliki serangkaian langkah untuk mengantisipasi bila pasang besar tiba.
Kemampuan para nelayan tambak di Danau Siombak dalam manajemen
pengelolaan tambak terbukti bagus. Hal ini bisa dilihat dari hasil produksi mereka
yang bisa mencapai ratusan kilogram dalam satu kali periode penebaran bibit.
Komoditas tambak mereka yaitu udang dan kepiting didistribusikan ke pabrikpabrik
untuk pasar ekspor. Sedangkan komoditas ikan nila dan ikan lele
didistribusikan ke pasar tradisional dan menjadi konsumsi bagi masyarakat sekitar
Kecamatan Medan Marelan.
Collections
- Undergraduate Theses [939]