Show simple item record

dc.contributor.advisorBerutu, Lister
dc.contributor.authorSilaen, Miduk Artha
dc.date.accessioned2018-09-06T03:00:58Z
dc.date.available2018-09-06T03:00:58Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/6186
dc.description.abstractSkripsi ini menjelaskan tentang bagaimana cara para nelayan tambak di Danau Siombak, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan mengelola tambaknya serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dan menghambat produktivitas usaha tambak mereka. Metode yang penulis gunakan adalah observasi partisipasi dan wawancara mendalam yang tidak terstruktur. Danau Siombak yang terletak di Kelurahan Paya Pasir adalah danau buatan yang terbentuk dari hasil galian pasir untuk proyek pembangunan Jalan Tol Belmera di Kota Medan pada tahun 1983. Area penggalian tersebut sebelumnya adalah lahan pertanian yang menjadi sumber mata pencaharian bagi warga setempat sekitar tahun 1960-an sampai 1970-an. Namun karena air asin mulai memasuki Paya Pasir tahun 1970-an akibat rusaknya pintu air, menyebabkan lahan pertanian tersebut tidak lagi dapat digunakan. Tahun 1990-an orang-orang etnis Tionghoa mulai membuka tambak-tambak ikan di lahan kosong bekas lahan pertanian warga tadi. Air Danau Siombak yang payau ternyata cocok untuk berkembangnya beberapa jenis ikan, udang, dan kepiting. Usaha tambak di kawasan Danau Siombak terbukti sukses dan membuahkan hasil, kemudian mulai marak di awal tahun 2000-an. Banyak warga Paya Pasir yang kemudian mengikuti jejak orang-orang etnis Tionghoa tadi dan menjadi nelayan tambak sampai saat ini. Lahan-lahan kosong yang sebelumnya tidak produktif lagi, berubah menjadi lahan yang berpotensi menghasilkan pundi-pundi rejeki dan mata pencaharian bagi warga setempat. Jenis tambak di Danau Siombak adalah tambak tanah jadi keberadaannya tidak mencemari lingkungan khusunya air danau. Tidak ada sisa pakan ataupun bangkai ikan yang menjadi limbah yang kemudian mencemari ekosistem danau. Produksi tambak tergolong lancar dan tidak begitu banyak hambatan atau kendala yang mengganggu produktivitas tambak. Masalah utama yang harus dihadapi nelayan adalah pasang. Bila pasang besar datang, air akan menyapu seluruh isi tambak dan mengakibatkan nelayan mengalami kerugian. Nelayan pun harus memiliki serangkaian langkah untuk mengantisipasi bila pasang besar tiba. Kemampuan para nelayan tambak di Danau Siombak dalam manajemen pengelolaan tambak terbukti bagus. Hal ini bisa dilihat dari hasil produksi mereka yang bisa mencapai ratusan kilogram dalam satu kali periode penebaran bibit. Komoditas tambak mereka yaitu udang dan kepiting didistribusikan ke pabrikpabrik untuk pasar ekspor. Sedangkan komoditas ikan nila dan ikan lele didistribusikan ke pasar tradisional dan menjadi konsumsi bagi masyarakat sekitar Kecamatan Medan Marelan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTambaken_US
dc.subjectNelayanen_US
dc.subjectDanau Siombaken_US
dc.titleUsaha Tambak Para Nelayan di Danau Siombak (Studi Kasus di Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130905058en_US
dc.identifier.submitterNurhusnah Siregar
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record