dc.description.abstract | Pada hakekatnya Puskesmas haruslah melaksanakan seluruh program
kesehatan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan status kesehatan dan
gizi masyarakat, tetapi seiring dengan krisis moneter yang berkepanjangan sejak
tahun 1997 yang melanda Indonesia, memberikan dampak segala bidang termasuk
bidang kesehatan. Menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat yang
diperberat oleh meningkatnya biaya pemeliharaan untuk kesehatan, tentu sangat
mengancam status gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya penduduk miskin.
Seiring dengan semangat otonomi daerah, daerah juga diberi kewenagan
untuk menyelenggarakan kegiatan birokrasi, administrasi, dan ekonomi serta juga
termasuk menyelenggarakan program kesehatan didalamnya, seperti program
pemerintah Kota Medan dengan memberikan obat-obatan gratis. Walikota Medan
bersama Dinas Kesehatan juga telah meresmikan 13 Puskesmas Rawat Inap,
berbagai sarana dan prasarana pendukung seperti ratusan tenaga medis yang
terdiri dari paramedis dan perawat, 135 apoteker, 47 tenaga gizi hingga dokter
umum, dokter spesialis bedah, maupun fisioterapi telah tersedia. Semuanya
didistribusikan berdasarkan kebutuhan masing-masing dengan tingkat wilayah
pelayanan yang berbeda-beda. Salah-satunya, Puskesmas Glugur Darat yang
berstatus ISO dengan tersedianya pelayanan khusus yakni akupunktur.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa saaat ini akupunktur berfungsi sebagai
program pengembangan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Saat ini akupunktur pun menjadi layanan formal karena dasar akupunktur medik
adalah noeroscience dimana akupunktur sudah termasuk program pendidikan
dokter spesialis jadi kiranya keraguan-keraguan masyarakat terhadap akupunktur
akan menguap mengingat akupunktur medik itu sendiri adalah pengobatan
integratif yakni pemilihan titik-titik akupunktur berdasarkan evidence base yakni
hasil penelitian para ahli yang sudah dibuktikan secara ilmiah yang dapat berguna
bagi kesehatan | en_US |