dc.description.abstract | Peranan merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan
seseorang di mana peranan ini akan berfungsi sesuai dengan tanggung
jawab yang dipikul oleh seorang individu. Dalam kehidupan sehari-hari
seorang individu harus memerankan peranannya sesuai dengan tanggung
jawab dan fungsinya. Antara ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak
perempuan tentu berbeda peranan yang mereka pikul di dalam keluarga.
Peranan ini tentunya tidak terlepas dari sistem sosial dan sistem budaya
tempat di mana keluarga itu berada. Penelitian ini dilakukan di desa
Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo dengan fokus kajian
kepada peranan anak perempuan dalam keluarga pada masyarakat Karo;
di mana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tehnik
pendekatan secara kualitatif (wawancara, observasi partisipas, dan snow
ball).
Berdasarkan hasil temuan di lapangan, dapat dikatakan anak
perempuan sangat berperan dalam keluarga. Seorang anak perempuan
harus mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyuci, membersihkan
rumah, memasak, menjaga adik, ke ladang, bahkan anak perempuan juga
dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dengan cara berjualan sayur sayuran pada sore hari, dan hasil dari penjualan ini diberikan kepada
orang tuanya. Selain anak perempuan, anak laki-laki juga dapat
mengurangi beban ekonomi keluarga yaitu dengan membuat tutup
keranjang dan hasilnya diberikan kepada orang tua. Namun bila
dibandingkan dengan anak perempuan anak laki-laki lebih sedikit yang
mau membantu meringankan beban ekonomi keluarga.
Dalam kehidupan sehari-hari pendidikan dan pengajaran serta
proses sosialisasi yang diberikan orang tua terhadap anak-anaknya baik
untuk anak laki-laki dan untuk anak perempuan berbeda. Anak
perempuan diharuskan menghormati saudara laki-lakinya, karena menurut
adat yang ada pada masyarakat Karo desa Lingga jika saudara laki lakinya “kalimbubu”, tersinggung maka rejekinya anak berkurang,
malapetaka akan datang seperti tidak mendapat keturunan, tanaman yang
ditanam tidak berhasil. Akibat dari pendidikan dan proses sosialisasi ini
terjadi ketidak adilan antara anak laki-laki dan anak perempuan. Proses
sosialisasi dan sistem pengajaran yang diberikan orang tua terhadap
anaknya baik antara anak laki-laki dan anak perempuan, berakibat
ditemui anak laki-laki yang berhenti sekolah akibat malas dan bandel di
sekolah. Selain itu juga ditemui kekerasan dalam keluarga, di mana anak
perempuan mengalami kekerasan dari ayahnya atau saudara laki-lakinya,
atau seorang suami terhadap istrinya. | en_US |