Show simple item record

dc.contributor.advisorErmansyah
dc.contributor.authorPratini, Cory Ester
dc.date.accessioned2022-11-18T09:26:40Z
dc.date.available2022-11-18T09:26:40Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/61995
dc.description.abstractPembangunan yang sedang berjalan saat ini di Indonesia pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh. Akan tetapi membawa perubahan-perubahan dalam budaya masyarakatnya seperti pada etnis Betawi sendiri di daerah Bintara, Bekasi Barat. Pembangunan yang dimaksudkan adalah berupa sebuah kebijakan pemerintah untuk mengkonversi minyak tanah ke gas elpiji. Hal tersebut dikarenakan semakin menipisnya pasokan minyak bumi dan juga meningkatnya harga minyak dunia, sehingga pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk mengkonversi minyak tanah ke gas. Namun hal tersebut membawa respon budaya pada masyarakat terutama di daerah yang pertama kali menjadi sasaran yaitu di daerah Bintara, Bekasi Barat. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana respon budaya masyarakat terhadap pembangunan yang dilakukan pemerintah dalam hal ini adalah peralihan minyak tanah ke gas elpiji. Penelitian ini bertipekan ekplorasi deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan teknik observasi, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa konversi minyak tanah ke gas elpiji yang dijalankan pemerintah secara umum berjalan dengan lancar. Namun hal tersebut juga banyak menimbulkan respon dari masyarakat dalam hal ini yang berkaitan dengan budaya. Respon yang diberikan masyarakat ada yang positif maupun negatif, sehingga dalam beberapa hal proses konversi juga mengalami kendala seperti dalam proses pendistribusian yang tidak merata dan tepat sasaran. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pada nilai-nilai budaya, pengetahuan, hubungan sosial dan struktur sosial mereka pada masyarakat Betawi. Kesimpulan penelitian bahwa konversi menimbulkan respon budaya yang bervariasi dari masyarakat. Hal tesebut terlihat karena ada yang berubah dan ada yang tidak berubah hal yang berubah disini adalah pengetahuan mereka yang semakin bertambah dalam cara menggunakan kompor gas dan yang tidak berubah adalah struktur sosial masyarakatnya dimana dalam penelitian ini justru semakin mempertegas atau memperjelas tingkatan dalam struktur sosial mereka. Dengan kata lain respon budaya masyarakat atas konversi ini dapat dikatakan cukup baik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBudaya masyarakatnyaen_US
dc.subjectResponen_US
dc.subjectKonversien_US
dc.titleRespon Budaya Masyarakat Atas Konversi Minyak Tanah Ke Gas Elpiji (Studi Kasus Terhadap Masyarakat Penerima Kompor Gas Elpiji di Kelurahan Bintara, Bekasi Barat)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM040905027
dc.identifier.nidnNIND 0004036605
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages96 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record