Show simple item record

dc.contributor.advisorSibarani, Robert
dc.contributor.authorSihombing, Horhon Eldina
dc.date.accessioned2022-11-18T09:49:09Z
dc.date.available2022-11-18T09:49:09Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62038
dc.description.abstractPenelitian ini menjelaskan pandangan masyarakat Desa Pollung mengenai suatu nama, dan mendeskripsikan bagaimana pemberian nama pada masyarakat Batak Toba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kognitif, yaitu untuk mengungkapkan makna suatu nama yang terkandung di dalam nama seseorang. Penelitian ini juga menjelaskan bagaimana proses perubahan dalam pemberian nama. Yang sebelum masuknya agama Kristen ke tanah Batak dengan menggunakan berbagai kegiatan, kini setelah masuknya agama Kristen, proses pemberian nama pun telah mengalami perubahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Pemberian nama orang dimulai dari proses pemberian nama, proses penggantian nama, dan makna serta maksud yang terkandung dalam sebuah nama. Proses pemberian nama seseorang mengalami perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya, yaitu ketika masyarakat memeluk kepercayaan lokal dan sesudah masuknya agama Kristen. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi (pengamatan). Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, menjelaskan bahwa sebelum masuknya agama dalam memberikan nama, melakukan berbagai upacara diantaranya mangharoan, martutuaek, mangebang. Pada saat ini, yaitu setelah masuknya agama Kristen ke tanah Batak, maka pemberian nama harus disahkan terlebih dahulu digereja dan dilanjutkan dengan acara adat, yaitu mangallang esek-esek dilakukan dengan cara mangallang esek-esek. Makna dan maksud yang terkandung dalam sebuah nama memiliki arti adanya suatu harapan. Nama tersebut juga diberikan berdasarkan peristiwa yang dianggap sebagai suatu kenangan. Pemberian nama seseorang diambil dari bahasa Batak Toba,bahasa Indonesia, juga nama-nama orang asing, dan dari kitab suci agama Kristen. Kesimpulan penelitian bahwa nama bagi masyarakat Batak Toba di Desa Pollung digunakan sebagai penanda identitas si pemilik nama. Nama yang diberikan merupakan panggilan atau sapaan yang dipakai seseorang atau kelompok masyarakat atau berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Nama yang diberikan mengandung suatu makna dan maksud, harapan-harapan, dan cita cita yang ingin dicapai oleh si anak, serta berdasarkan kejadian yang pernah dialami oleh orang tuanya ataupun yang lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePemberian Nama Orang Pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif pada Masyarakat Batak Toba di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030905029
dc.identifier.nidnNIND0012026401
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages123 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record