Penerapan Kesetaraan Gender dalam Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Studi pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara)
View/ Open
Date
2011Author
Manalu, Selvia Febrieni
Advisor(s)
Siahaan, Asima Yanti
Metadata
Show full item recordAbstract
Kesetaraan gender merupakan prioritas dunia dalam mensejahterahkan
masyarakat, terutama dalam hal pendidikan. Masalah ketidaksetaraan ini pun
masuk ke dalam tubuh birokrasi. Untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan, birokrat diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan (diklat). Diklat terdiri dari diklat yang sensitif gender (diklat yang
membahas mengenai gender) dan diklat yang tidak sensitif gender. Walaupun
tidak sensitif gender, diklat yang diharapkan adalah diklat yang menerapkan
kesetaraan gender yaitu kesetaraan gender dalam cara mengakses, prosedur dan
pelaksanaan diklat di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.
Dengan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Penerapan Kesetaraan Gender dalam Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan di Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara”.
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah
Penerapan Kesetaraan Gender dalam Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan di
Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat representasi PNS laki-laki dan
perempuan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan dan kemudian
mengidentifikasi isu-isu gender yang pernah terjadi dalam pelaksanaan diklat dan
sekaligus untuk mengetahui alasan dan penyebab keaktifan PNS dalam mengikuti
pendidikan dan pelatihan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif dan menggunakan teknik analisis gender model SWOT.
Kesimpulan yang diperoleh adalah pada Dinas pendidikan Provinsi
Sumatera Utara masih ditemukan bias gender hal ini terbukti dalam hal
mengakses pendidikan dan pelatihan yang dipilih berdasarkan golongan,
pendidikan terakhir dan prestasi. Prestasi yang dilihat dari kinerja PNS. Mayoritas
PNS tidak mengerti mengenai gender dan kesetaraan gender. Selain itu faktor
pendukung PNS aktif mengikuti diklat adalah tersedianya dana dan diatur oleh
UU. Faktor penghambatnya adalah budaya patriarkhy yang beranggapan laki-laki
sebagai pencari nafkah. Selain itu faktor cepat puas dengan apa yang dimiliki,
budaya malas dan anggapan dikalt tidak berpengaruh terhadap kenaikan golongan.
Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan penerapan kesetaraan gender
pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara perlu dilakukan peningkatan
pemahaman PNS tentang pentingnya diklat, kesetaraan gender dan meminimalisir bias
gender dalam pelaksanaan kerja dan PNS diharapkan memberikan respon yang positif
terhadap diklat tersebut demi peningkatan kinerja pelayanan publik.
Collections
- Undergraduate Theses [1921]