Show simple item record

dc.contributor.advisorBangun, Sabariah
dc.contributor.authorTarigan, Noprianto Adiguna
dc.date.accessioned2022-11-19T06:24:21Z
dc.date.available2022-11-19T06:24:21Z
dc.date.issued2010
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62195
dc.description.abstractTulisan ini menjelaskan bagaimana makna sesajen pada penganut agama Hindu etnis Karo, jenis dan bentuk sesajen yang digunakan, serta cara persembahan sesajen. Sesajen tersebut dipersembahkan kepada Tuhan, dewa, roh leluhur yang disebut sebagai begu jabu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat menggambarkan (deskripsi). Untuk memperoleh informasi tentang makna, bentuk dan jenis, serta cara persembahan sesajen. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci seperti pemimpin umat Hindu, kepala desa, dan beberapa umat Hindu sendiri (baik dari yang ada di desa maupun diluar desa). Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan - kegiatan yang dilakukan oleh umat Hindu, khususnya etnis Karo dalam hal upacara pemberian sesajen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan bentuk sesajen yang digunakan adalah berupa bunga yang bermakna cinta kasih, ketulusan, rasa hormat. Buah - buahan memiliki makna hasil jerih payah manusia di dalam berkerja yang akan dipersembahkan. Air merupakan sarana penyucian jiwa dan badaniah seseorang. Api yang di simbolkan dalam bentuk dupa yang memiliki makna sebagai peghubung antara pemuja dengan yang dipuja, sebagai saksi penghantar persembahan, serta penetalisir dari roh - roh jahat. Beras sebagai lambang kemakmuran dan kesuburan. Minyak wangi sebagai lambang ketenangan jiwa, pengendalian diri, serta sebagai penambah kaharuman dari sesajen. Makanan berupa roti dan makanan tradisional lainnya merupakan makna dari hasil kreatifitas dan pengetahuan manusia, dan sebagai pelengkap dan memperindah isi dari sesajen. Uang perak sebagai lambang dari kemakmuran. Kurban ayam memiliki makna menjaga hubungan keharmonisan manusia dengan alam yang menjadi tempat tinggal dan berkerja. Berbagai macam tata cara pemberian sesajen yang dilakukan yaitu pada saat persembahyangan dan odalan, dilakukan dengan meletakkan sesajen pada padmasana dan penglurah. Pada hari Saraswati, sesajen diletakkan diatas kitab suci dan buku - buku ilmu pengetahuan. Sesajen yang digunakan pada saat nabur bunga, diletakkan pada makam saudara ataupun leluhur, dan dalam upacara erpangir ku lau, sesajen yang telah dipersiapkan digunakan dengan cara memandikannya. Semua kegiatan sesajen tersebut merupakan perwujudtan rasa bakti dan hormat seseorang terhadap Tuhan dan segala manifestasi-Nya yaitu Dewa dan dewi, serta roh leluhur ( begu jabu ).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectSesajenen_US
dc.subjectEtnis Karoen_US
dc.subjectAgama Hinduen_US
dc.titleSesajen ( Studi Deskripsi Mengenai Makna Sesajen pada Penganut Agama Hindu Etnis Karo di Desa Lau Rakit, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060905034
dc.identifier.nidnNIND0005015706
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages117 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record