Show simple item record

dc.contributor.advisorAgustrisno
dc.contributor.authorGinting, Imanuel Kevin
dc.date.accessioned2022-11-19T07:55:21Z
dc.date.available2022-11-19T07:55:21Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62313
dc.description.abstractKajian ini berkenaan dengan “Orientasi Penyembuhan di Panti Rehabilitasi Bukit Doa”. Pengertian “orientasi” dalam penelitian ini adalah bagaimana pandangan dasar, arah/tujuan atau kecenderungan dari segala usaha penyembuhan yang dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya yang dirawatnya. Untuk mengetahui bagaimana “orientasi” yang dimaksudkan, maka terlebih dahulu penulis akan mendeskripsikan bagaimana proses penyembuhan pada penderita penyakit gangguan jiwa (mulai dari proses diagnosa, etiologi dan pembagian jenis penyakit gangguan jiwa, cara-cara penyembuhannya, serta kategori sehat bagi pasien), visi misi panti dan prinsip prinsip pengobatan. Selain itu penulis juga mendeskripsikan pemahaman keluarga pasien mengenai penyakit gangguan jiwa; motivasi keluarga pasien; serta peranan dan tanggung jawab keluarga pasien selama proses penyembuhan. Pendekatan yang digunakan dalam mengkaji “orientasi” dari sistem penyembuhan pada pasien penderita gangguan jiwa adalah berbentuk kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif untuk melihat bagaimana sistem medis dan aplikasinya terhadap pasien. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi partisipasi dengan mengamati cara-cara penyembuhan pada pasien serta keseharian/kegiatan-kegiatan si pasien. Wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam dan sambil lalu terhadap para informan yaitu para staff dan keluarga pasien sendiri. Data yang terkumpul akan dianalisa secara kualitatif serta dikelompokkan sesuai dengan item-item masalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis-jenis penyakit gangguan jiwa ada dua jenis yaitu jenis penyakit gangguan jiwa stress (faktor penyebab yang berasal dari luar individu) dan jenis penyakit gangguan jiwa saraf (faktor penyebab berasal dari dalam individu). Cara-cara penyembuhan pada penderita jenis penyakit gangguan jiwa stress ada tiga langkah yaitu terapi mental, terapi sosial dan terapi rohani. Penyembuhan pada penderita jenis penyakit gangguan jiwa saraf ada empat langkah yaitu: memberikan obat perangsang saraf, terapi mental, memberikan suatu kesibukkan atau tugas serta terapi rohani. Prinsip prinsip penyembuhan pada penderita penyakit gangguan jiwa di Panti Rehabilitasi Bukit Doa adalah keyakinan memasrahkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta dipantangkan untuk menggabungkan pengobatan di panti dengan pengobatan lain yang terdapat unsur mistis atau praktek paranormal atau perdukunan kecuali secara medis. Cara-cara penyembuhan terhadap pasien penderita penyakit gangguan jiwa yaitu melalui terapi-terapi yang didominasi oleh terapi yang sifatnya didasari oleh kegiatan kereligiusan (Agama Kristen Protestan) dimana dalam proses pelaksanaannya mengharuskan pasien maupun keluarganya untuk terlibat didalamnya. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah orientasi (pandangan dasar, arah/tujuan atau kecenderungan) segala usaha penyembuhan yang dilakukan oleh Panti Rehabilitasi Bukit Doa terhadap para pasiennya yaitu cenderung mengantarkan pelaku-pelaku yang terlibat selama proses penyembuhan (pasien, keluarganya, Pembina) kepada pendekatan diri terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa serta kepada ketaatan terhadap suatu Religi/Agamanya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleOrientasi Penyembuhan Pada Pasien Penderita Gangguan Jiwa (Studi Deskriptif Tentang Sistem Penyembuhan Pada Pasien Penderita Gangguan Jiwa Di Panti Rehabilitasi Bukit Doa)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060905049
dc.identifier.nidnNIND0023086006
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages148 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record