Efektivitas Pembinaan Narapidana Anak oleh Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas II-A Tanjung Gusta, Medan
View/ Open
Date
2009Author
Sembiring, Nani Wita
Advisor(s)
Suriadi, Agus
Metadata
Show full item recordAbstract
Anak adalah putra kehidupan, masa depan bangsa dan negara. Oleh karena itu anak memerlukan pembinaan, bimbingan khusus agar dapat berkembang fisik, mental dan spiritualnya secara maksimal. Dalam menjalani proses kehidupannya bukan tidak mungkin seorang anak terlibat dalam konflik hukum yang menyebabkan dirinya harus menjalani pidana. Sungguh merupakan suatu hal yang sangat berat jika melihat anak yang seharusnya dapat bermain secara bebas harus dirampas kemerdekaannya untuk menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan. Pemasyarakatan dianggap dapat memberikan pembinaan karena tujuan utama dari pemasyarakatan adalah untuk menjadikan pelaku tidak mengulangi perbuatan jahatnya, sistem pemasyarakatan dengan demikian harus diciptakan pembinaan yang tepat sesuai bagi narapidana itu. Skripsi ini bertujuan untuk dapat mengetahui efektivitas pembinaan yang dilakukan oleh Lembaga Pemasyarakatan Anak Tanjung Gusta, Medan. Penelitian ini berbentuk deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan (menggambarkan) tentang fakta dan kondisi atau gejala yang menjadi objek penelitian. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 orang yaitu narapidana yang telah menjadi narapidana di LAPAS, dimana narapidana tersebut yang peneliti anggap dapat mengerti dan memahami manfaat dari pembinaan yang diberikan adalah narapidana kategori usia remaja yaitu 12 - 21 tahun. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara dan observasi. Teknik analisa data yang dilakukan adalah dengan mentabulasi data-data yang diperoleh dan disusun dalam bentuk tabel tunggal. Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa efektivitas pembinaan narapidana anak oleh Lembaga Pemasyarakatan anak Tanjung Gusta sudah dapat dikatakan efektif, dilihat dari pemahaman narapidana terhadap pembinaan yang ada di Lapas yaitu sebagian besar narapidana memahami tentang jenis-jenis pembinaan di Lapas, sikap narapidana yang sebagian besar merasa tertarik dan sungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembinaan, dan reaksi narapidana yang diwujudkan melalui partisipasi serta keterlibatan narapidana terhadap pembinaan yang diberikan. Selain itu sebagian besar narapidana merasakan manfaat yang nyata terhadap pengetahuan, keterampilan dan keimanan narapidana setelah mengikuti pembinaan di Lapas Anak. Namun masih ada hambatan dalam pelaksanaannya yaitu jumlah penghuni Lapas yang tidak sesuai dengan daya tampung (over kapasitas), kurangnya sarana dan prasarana serta minimya anggaran. Bagi pihak Lapas agar lebih meningkatkan mutu pembinaan, pembinaan agar disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di luar lembaga, perlunya ditambah personil di Lapas dan perlunya peran serta aktif Pemerintah khususnya Departemen Hukum dan HAM agar mengatasi masalah kekurangan dana anggaran dan peningkatan fasilitas.
Collections
- Undergraduate Theses [1147]