Perubahan Perlakuan terhadap Anak Perempuan pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif pada Masyarakat Batak Toba di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)
View/ Open
Date
2008Author
Lumban Gaol, Berliana Hetty
Advisor(s)
Tambunan, Rytha
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana proses perubahan perlakuan
terhadap anak perempuan yang direspon oleh orang Batak Toba secara umum
serta yang direspon oleh anak perempuan secara khusus. Penelitian ini juga
melihat bentuk-bentuk perjuangan anak perempuan agar ada perubahan perlakuan
terhadap anak perempuan secara nyata. Modernisasi merupakan sebuah perubahan
yang terjadi pada sikap pribadi menyebabkan manusia berhasil melepaskan diri
dari tirai kekuasaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara
mendalam dan observasi serta studi kepustakaan.
Budaya Batak Toba membuat masyarakat selalu berkeinginan untuk
memiliki anak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa anak laki-laki
sebagai penerus marga, pelaksana aktivitas adat, ahli waris serta diutamakan
dalam pendidikan. Untuk itu anak laki-laki selalu diusahakan untuk maju, sebab
keberhasilan anak laki-laki merupakan kebanggaan bagi sebuah keluarga.
Berbagai usaha dilakukan demi tercapainya harapan tersebut. Sedangkan
perempuan berada pada posisi yang lemah yang dituntut oleh nilai budaya untuk
selalu patuh dan hormat terhadap anak laki-laki.
Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, menjelaskan bahwa
perkembangan zaman, tingkat pendidikan, serta tingkat pengetahuan mendorong
masuknya unsur-unsur baru serta mendorong masuknya tekhnologi yang
memberikan wawasan yang semakin luas. Keterbukaan masyarakat untuk
menerima unsur-unsur baru tersebut membuat masyarakat secara umum merespon
unsur-unsur baru tersebut termasuk masyarakat Batak Toba dan direspon oleh
anak perempuan secara khusus. Orang tua akhirnya memberikan kesempatan yang
sama antara anak laki-laki dengan anak perempuan untuk lebih maju. Akhirnya
telah terjadi perubahan perlakuan terhadap anak perempuan membuat anak
perempuan telah berhasil dalam pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, dengan
pendidikan yang dimiliki oleh perempuan, membuat perempuan tersebut mulai
menuntut haknya dalam warisan, anak perempuan juga sudah masuk kedunia
kerja namun anak laki-laki sebagai penerus marga tidak akan pernah berubah.
Collections
- Undergraduate Theses [939]