Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Rytha
dc.contributor.authorLumban Gaol, Berliana Hetty
dc.date.accessioned2022-11-19T08:25:02Z
dc.date.available2022-11-19T08:25:02Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62343
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji tentang bagaimana proses perubahan perlakuan terhadap anak perempuan yang direspon oleh orang Batak Toba secara umum serta yang direspon oleh anak perempuan secara khusus. Penelitian ini juga melihat bentuk-bentuk perjuangan anak perempuan agar ada perubahan perlakuan terhadap anak perempuan secara nyata. Modernisasi merupakan sebuah perubahan yang terjadi pada sikap pribadi menyebabkan manusia berhasil melepaskan diri dari tirai kekuasaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan observasi serta studi kepustakaan. Budaya Batak Toba membuat masyarakat selalu berkeinginan untuk memiliki anak laki-laki. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa anak laki-laki sebagai penerus marga, pelaksana aktivitas adat, ahli waris serta diutamakan dalam pendidikan. Untuk itu anak laki-laki selalu diusahakan untuk maju, sebab keberhasilan anak laki-laki merupakan kebanggaan bagi sebuah keluarga. Berbagai usaha dilakukan demi tercapainya harapan tersebut. Sedangkan perempuan berada pada posisi yang lemah yang dituntut oleh nilai budaya untuk selalu patuh dan hormat terhadap anak laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, menjelaskan bahwa perkembangan zaman, tingkat pendidikan, serta tingkat pengetahuan mendorong masuknya unsur-unsur baru serta mendorong masuknya tekhnologi yang memberikan wawasan yang semakin luas. Keterbukaan masyarakat untuk menerima unsur-unsur baru tersebut membuat masyarakat secara umum merespon unsur-unsur baru tersebut termasuk masyarakat Batak Toba dan direspon oleh anak perempuan secara khusus. Orang tua akhirnya memberikan kesempatan yang sama antara anak laki-laki dengan anak perempuan untuk lebih maju. Akhirnya telah terjadi perubahan perlakuan terhadap anak perempuan membuat anak perempuan telah berhasil dalam pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, dengan pendidikan yang dimiliki oleh perempuan, membuat perempuan tersebut mulai menuntut haknya dalam warisan, anak perempuan juga sudah masuk kedunia kerja namun anak laki-laki sebagai penerus marga tidak akan pernah berubah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePerubahan Perlakuan terhadap Anak Perempuan pada Masyarakat Batak Toba (Studi Deskriptif pada Masyarakat Batak Toba di Desa Pollung, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM030905011
dc.identifier.nidnNIND0029086307
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages128 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record