Show simple item record

dc.contributor.advisorSavitri, Nita
dc.contributor.authorSijabat, Juandi
dc.date.accessioned2022-11-21T04:11:20Z
dc.date.available2022-11-21T04:11:20Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62523
dc.description.abstractABSTRAK Juandi Sijabat, 2016. Judul BUDAYA MENGAJAR DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK AUTIS DI YAYASAN TALI KASIH MEDAN ( Studi etnografi ). Skripsi ini terdiri dari 6 bab, 136 halaman, 7 tabel dan 13 gambar. Penelitian ini mengkaji tentang pola-pola mengajar di Yayasan Tali Kasih Medan dan juga menjelaskan proses ajar mengajar dalam pembentukan karakter anak autis. Yayasan Tali Kasih merupakan salah satu sekolah autis yang pertama berdiri di Medan pada tahun 2000. Yayasan Tali Kasih terletak di jalan Sei Alas Medan tepatnya di kelurahan Sei Kambing D kecamatan Medan Petisah. Awalnya Yayasan Tali Kasih Medan pertama kali berdiri di jalan K.H Wahid Hasim Medan yang tidak jauh dari Yayasan Tali Kasih yang berada di jalan Sei Alas sekarang. Karena semakin menurunnya pendanaan dan kurangnya siswa yang di ajarkan membuat sekolah tersebut harus ditutup. Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode penelitian etnografi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi dan wawancara mendalam. Pengamatan dilakukan peneliti dengan cara langsung turun kelapangan mengamati semua aktifitas yang terjadi di Yayasan Tali Kasih Medan. Model wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak struktur adalah wawancara yang digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal, serta tidak hanya fokus terhadap daftar pertanyaan. Wawancara di lakukan secara mendalam dan wawancara disesuaikan dengan keadaaan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola mengajar yang dibentuk oleh Yayasan Tali kasih berjalan dengan cukup baik meskipun status sekolah ini adalah sekolah non formal. Tanpa adanya bantuan dari dinas pendidikan di kota Medan sekolah dapat menjalankan programnya meskipun bukan dengan standart yang ditentukan pemerintah.Pendidikan harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan murid, perbedaaan kemampuan orang dalam menanggapi pelajaran harus memiliki metode tersendiri dalam pengajarannya. Yayasan Tali Kasih memiliki metode sendiri dalam mengatasi anak untuk membentuk karakter anak autis yang lebih baik lagi. Metode-metode pembelajaran yang dijalankan sekolah memiliki tingkat keberhasilan dalam menyembuhkan anak autis hingga 80 persen. Budaya mengajar yang dilakukan secara konsisten secara perlahan-lahan melahirkan pembentukan karakter pada anak autis dalam bentuk perilaku sederhana. Kata kunci: Pola mengajar, Yayasan Tali Kasih Medan, Pendidikan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPola mengajaren_US
dc.subjectYayasan Tali Kasih Medanen_US
dc.subjectPendidikanen_US
dc.titleBudaya Mengajar dalam Pembentukan Karakter Anak Autis di Yayasan Tali Kasih Medan (Studi Etnografi)en_US
dc.identifier.nimNIM110995954
dc.identifier.nidnNIDN0025016102
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages156 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record