dc.description.abstract | Penelitian ini membahas tentang keberadaan Wisata Goa Tao Delapan Putri yang menjadi peluang sosial ekonomi bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya wisata ini, membuka peluang sosial ekonomi dalam meningkatkan hubungan keakraban diantara sesama masyarakat dengan wisatawan, mendapatkan kedudukan di masyarakat yang dulunya di bawah rata – rata tetapi sekarang dapat dikatakan tercukupi, mendapatkan pendapatan yang lebih yang dapat digunakan untuk menyekolahkan anak, memenuhi kebutuhan sehari – hari, seperti makan, membeli televisi, handphone, sepeda motor, dan pakaian baru.
Metode ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif smenggunakan teknik observasi dan wawancara. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi, hal tersebut terjadi karena peneliti menjadi bagian dari masyarakat disitu. Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam dengan tidak terstruktur. Ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Pertanyaan tidak diajukan dengan menggunakan susunan pertanyaan tetapi disesuaikan dengan keadaan percakapan seperti sehari – hari dan bersifat santai agar memberikan kesempatan yang besar kepada informan yang akan ditanya. Wawancara dilakukan terhadap beberapa wisatawan atau pengunjung yang datang ke tempat wisata ini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wisata ini belum memenuhi beberapa syarat dari 7 unsur sapta pesona yaitu, bersih, indah, ramah tamah, terjadi peningkatnya harga – harga yang dramastis apabila saat hari libur dan hari raya besar, memudarnya norma sosial. Di Wisata Goa Tao Delapan Putri ini terdapat pengobatan alternatif. Motivasi para wisatawan berbagai pendapat yaitu karena ajakan dari teman, menikmati keasrian alam yang dapat dilihat dari banyaknya pepohonan dan jauh dari polusi udara, polusi suara, dan berobat. Dengan adanya Wisata Goa Tao Delapan Putri ini, membuka peluang bekerja, penyerapan tenaga kerja, daerah menjadi terkenal, dan pemberdayaan dalam sosial ekonomi. | en_US |