Pembenaran oleh Masyarakat Terhadap Penempatan Tempat Tinggal (Studi Kasus Penghuni Bantaran Rel Kereta Api di Kelurahan Sitirejo II Kecamatan Medan Amplas
Abstract
Tulisan ini mengkaji tentang apa yang membuat masyarakat memilih tempat tinggal di bantaran rel dan pembenaran apa yang membuat masyarakat betah dan bertahan untuk tetap tinggal di Bantaran rel kereta api khususnya di Kelurahan Sitirejo II ini. Melalui kajian ini maka dapat dilihat bahwa masyarakat yang tinggal di daerah bantaran rel kereta api yang secara jelas menggunakan lahan resmi PT KAI. Masyarakat yang saat ini tinggal di daerah bantaran rel sepolah memiliki pembenaran yang kemudian menjadi sebuah landasan mereka untuk membangun pemukiman di lahan tersebut. Pembenaran ini tidak hanya terkait pandangan masyarakatnya saja, namun juga aspek-aspek lain yang menimbulkan kekuatan dan keyakinan mereka untuk dapat tinggal dan menetap dilahan tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif. Metode ini digunakan untuk menggambarkan secara mendalam tentang pembenaran masyarakat atas tempat tinggal di bantaran rel kereta api. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik wawancara dan juga observasi partisipasi dengan individu-individu yang terkait dengan masyarakat Kelurahan Sitirejo II dan Kereta Api.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana sejarah perkeretaapian di Indonesia, sejarah perkeretaapian di Sumatera Utara, sejarah singkat rel kereta api di Kelurahan Sitirejo II, apa saja faktor pendukung masyarakat dalam memilih tempat tinggal di bantaran rel kereta api di Kelurahan Sitirejo II serta pembenaran apa yang menguatkan masyarakat untuk tetap tinggal di Bantaran rel kereta api.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah bahwa Masyarakat Sitirejo II dalam hal ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya salah dalam menempati bantaran rel kereta api. Masyarakat mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah tinggal dibantaran rel Kereta Api apabila pemerintah sejak dulu tidak melakukan pembiaran dan melakukan tindakan tegas sejak awal terhadap masyarakat yang tinggal didaerah tersebut. Semakin lama pemerintah melakuka pembiaran, semakin besar dampak yang akan muncul dari pembebeasan lahan tersebut. Pengawasan lahan yang kurang ketat menjadi salah satu faktor masyarakat memilih tinggal disana karena jalur rel kereta api tersebut sudah tidak aktif lagi. Masyarakat juga memiliki pembenaran yang meneguhkan pendirian mereka untuk tetap menetap dibantaran rel kereta api yaitu salah satunya adalah pemerintah memberikan fasilitas kepada masyarakat seperti memberikan jaringan PDAM, Listrik dan mendaftarkan mereka sebagai penduduk didaerah bantaran rel kereta api tersebut. Hal ini seakan jalan pemerintah memfasilitasi mereka namun kemudian pada akhirnya akan menggusur mereka.
Collections
- Undergraduate Theses [939]