dc.description.abstract | Penelitian ini mengambarkan tradisi nyumbang dalam siklus daur hidup
masyarakat Jawa di Desa Rawang dan juga menjelaskan strategi serta resiprositas
yang ada dalam tradisi ini. Tradisi nyumbang dapat dijumpai dalam setiap acara
siklus daur hidup seperti hajatan dan selamatan. Perkembangan dan kemajuan
zaman tidak menjadikan tradisi nyumbang hilang, justru saat ini tradisi tersebut
semakin diminati masyarakat Desa Rawang, hal ini dapat dilihat dari intensitas
untuk menggelar hajatan, setiap keluarga berlomba-lomba untuk bisa menggelar
hajatan dalam rangka apapun itu.
Penelitian ini bersifat kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data
yang didapat melalui hasil lapangan dilakukan dengan cara observasi partisipasi
yakni peneliti dalam hal ini ikut terlibat dalam kegiatan hajatan dan non
partisipasi peneliti hanya mengamati serangkaian kegiatan yang peneliti tidak
dapat ikut terlibat didalamnya seperti musyawarah keluarga, penghitungan uang
hasil hajatan dan lain-lain. dan wawancara yang ditujukan kepada beberapa
informan (informan kunci, pangkal dan biasa). Untuk pengumpulan data, peneliti
menggunakan pedoman wawancara, dokumentasi berupa foto dan catatan
lapangan.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa siklus daur hidup masyarakat Jawa
di Desa Rawang tidak terlepas dari aktivitas sumbang menyumbang. Aktivitas
tersebut mengandung unsur kerjasama resiprositas (hubungan timbal balik) antara
orang-orang yang turut terlibat didalam hajatan. Resiprositas dianggap sebagai
strategi yang dilakukan individu atau masyarakat di Desa Rawang Pasar IV untuk
melestarikan tradisi yang dimilikinya agar dapat bertahan hingga sekarang.
Resiprositas yang ada mengarah pada resiprositas yang seimbang, individu dalam
resiprositas ini tidak mau ada yang saling dirugikan, walaupun kadangkalah juga
ditemukan resiprositas negatif dengan maksud ingin mencari keuntungan semata
tetapi jarang ditemukan dalam masyarakat. Keputusan untuk melakukan
kerjasama resiprositas lebih dilatarbelakangi oleh motif ekonomi dan motif sosial.
Bagi sebagian besar masyarakat Desa Rawang Pasar IV tradisi nyumbang
terkadang dianggap memberatkan perekonomian rumahtangga, tetapi disisi yang
lain mereka juga tidak dapat menghindarinya ataupun menolaknya hal ini
dikarenakan adanya pengharapan dari tradisi tersebut. Keinginan untuk bisa
menggelar hajatan serta menyumbang rata-rata menjadi harapan warga desa,
temasuk keinginginan untuk bisa menyumbang atau mengembalikan pemberian,
walaupun dengan cara berhutang katanya. Hajatan dan tradisi nyumbang sudah
menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat Desa Rawang. | en_US |