Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Rytha
dc.contributor.authorPutri, Sri Nofika
dc.date.accessioned2022-11-21T06:07:29Z
dc.date.available2022-11-21T06:07:29Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62643
dc.description.abstractPenelitian ini mengambarkan tradisi nyumbang dalam siklus daur hidup masyarakat Jawa di Desa Rawang dan juga menjelaskan strategi serta resiprositas yang ada dalam tradisi ini. Tradisi nyumbang dapat dijumpai dalam setiap acara siklus daur hidup seperti hajatan dan selamatan. Perkembangan dan kemajuan zaman tidak menjadikan tradisi nyumbang hilang, justru saat ini tradisi tersebut semakin diminati masyarakat Desa Rawang, hal ini dapat dilihat dari intensitas untuk menggelar hajatan, setiap keluarga berlomba-lomba untuk bisa menggelar hajatan dalam rangka apapun itu. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Data yang didapat melalui hasil lapangan dilakukan dengan cara observasi partisipasi yakni peneliti dalam hal ini ikut terlibat dalam kegiatan hajatan dan non partisipasi peneliti hanya mengamati serangkaian kegiatan yang peneliti tidak dapat ikut terlibat didalamnya seperti musyawarah keluarga, penghitungan uang hasil hajatan dan lain-lain. dan wawancara yang ditujukan kepada beberapa informan (informan kunci, pangkal dan biasa). Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan pedoman wawancara, dokumentasi berupa foto dan catatan lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa siklus daur hidup masyarakat Jawa di Desa Rawang tidak terlepas dari aktivitas sumbang menyumbang. Aktivitas tersebut mengandung unsur kerjasama resiprositas (hubungan timbal balik) antara orang-orang yang turut terlibat didalam hajatan. Resiprositas dianggap sebagai strategi yang dilakukan individu atau masyarakat di Desa Rawang Pasar IV untuk melestarikan tradisi yang dimilikinya agar dapat bertahan hingga sekarang. Resiprositas yang ada mengarah pada resiprositas yang seimbang, individu dalam resiprositas ini tidak mau ada yang saling dirugikan, walaupun kadangkalah juga ditemukan resiprositas negatif dengan maksud ingin mencari keuntungan semata tetapi jarang ditemukan dalam masyarakat. Keputusan untuk melakukan kerjasama resiprositas lebih dilatarbelakangi oleh motif ekonomi dan motif sosial. Bagi sebagian besar masyarakat Desa Rawang Pasar IV tradisi nyumbang terkadang dianggap memberatkan perekonomian rumahtangga, tetapi disisi yang lain mereka juga tidak dapat menghindarinya ataupun menolaknya hal ini dikarenakan adanya pengharapan dari tradisi tersebut. Keinginan untuk bisa menggelar hajatan serta menyumbang rata-rata menjadi harapan warga desa, temasuk keinginginan untuk bisa menyumbang atau mengembalikan pemberian, walaupun dengan cara berhutang katanya. Hajatan dan tradisi nyumbang sudah menjadi gaya hidup di kalangan masyarakat Desa Rawang.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTradisi Nyumbangen_US
dc.subjectResiprositasen_US
dc.subjectHajatanen_US
dc.titleResiprositas Tradisi Nyumbang (Kajian Antropologi Tentang Strategi Mempertahankan Eksistensi Tradisi Nyumbang Hajatan Pada Masyarakat Jawa Di Desa Rawang Pasar IV, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM060905024
dc.identifier.nidnNIND0029086307
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages137 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record