dc.description.abstract | Pendidikan non-formal sebagai bagian dari sistem pendidikan memiliki tugas
sama dengan pendidikan lainnya (pendidikan formal) yakni memberikan pelayanan
terbaik terhadap masyarakat. Layanan alternatif yang diprogramkan di luar sistem
persekolahan tersebut bisa berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap
pendidikan formal sistem persekolahan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Dimana data yang diperoleh dari informan dari hasil wawancara, yang kemudian diolah
dan dianalisis sehingga mendapatkan gambaran mengenai keadaan sebenarnya
bagaimana implementasi kegiatan yang dilakukan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) EMPHATY Medan. Subjek dalam informan penelitian ini sebanyak 6 orang yang
terbagi atas pengelola lembaga atau tutor dan warga belajar Kejar Paket B dan Kejar
Paket C, yang menjadi informan untuk pengelola PKBM adalah pimpinan, staf, dan
pekerja sosial (tutor) beserta warga belajar di PKBM EMPHATY yang berjumlah 3 orang
pengelola PKBM EMPHATY beserta tutor dan yang menjadi informan dari warga belajar
adalah 3 orang warga belajar Paket C serta 3 orang dari Paket B.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Implementasi Program Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) EMPHATY Medan adalah (1) Implementasi Program
Pendidikan Kesetaraan oleh PKBM EMPHATU berjalan dengan benar, hal ini dilihat
dengan adanya warga belajar, tenaga pengajar (tutor) dan melakukan proses
pembelajaran, (2) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) EMPHATY Medan kurang
dapat perhatian terutama permasalahan dana dari pemerintah atau dinas terkait da hal
ini berdampak kepada kurang maksimalnya implementasi program pendidikan
kesetaraan (3) Tenaga pengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM EMPHAT
Medan memiliki loyalitas yang tinggi kepada PKBM EMPHATY Medan | en_US |