Show simple item record

dc.contributor.advisorHarahap, R. Hamdani
dc.contributor.authorAzhari, Taupik
dc.date.accessioned2022-11-21T07:14:28Z
dc.date.available2022-11-21T07:14:28Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62764
dc.description.abstractSeiring dengan mudahnya kader berpindah partai atau disebut dengan kutu loncat serta dengan memanfaatkan nama besar seseorang yang dijadikan kader partai dalam hal rekrutmen legislatif. Ini menandakan bahwasanya partai mengalami kemunduran dalam menciptakan kader yang loyal, militan dan radikal. Kejadian ini hampir terjadi disemua partai politik di Indonesia. Penelitian ini memfokuskan pada permasalahan perkaderan Partai Golkar Pematangsiantar yang dapat dirumuskan dalam sebuah rumusan masalah “Bagaimana Pola Kaderisasi Partai Golkar Kotamadya Pematangsiantar?. Tujuan umum penelitian ini diantaranya adalah untuk menggambarkan kondisi internal partai Golkar dalam hal mencetak kader yang memiliki loyalitas yang tinggi, berbakti kepada masyarakat serta mampu membangun regenerasi yang baik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model “Observasi Partisipasi” dimana peneliti merupakan bagian langsung dari internal partai Golkar. Wawancara dilakukan juga kepada alumni partai Golkar. Berdasarkan data yang dikumpulkan diketahui bahwa Partai Golkar Pematangsiantar melakukan perkaderan dengan pola-pola yang dihasilkan dari keputusan munas yang dikembangkan menjadi kemampuan berpikir partai Golkar Yang melakukan perkaderan berjenjang dari tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kotamadya/kabupaten, tingkat provinsi sampai tingkat nasional. Faktor penentu dalam hal perkaderan adanya hubungan kekeluargaan yang mampu mendongkrak seseorang menjadi seorang kader tanpa harus mengikuti pola perkaderan yang telah ditetapkan oleh Partai Golkar. Didalam tubuh partai Golkar Pematangsiantar, faktor religi merupakan faktor utama yang menyebabkan perbedaan sehingga menimbulkan faksi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectFaksien_US
dc.subjectPartaien_US
dc.subjectKutu Loncaten_US
dc.subjectReligien_US
dc.subjectKaderen_US
dc.titlePola Kaderisasi Partai Golongan Karya Kotamadya Pematangsiantar (Studi Etnografi Antropologi Politik tentang Kekuasaan)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM080905029
dc.identifier.nidnNIND0027026403
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI82201#Antropologi Sosial
dc.description.pages141 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record