Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.authorTarigan, Michael Julpri
dc.date.accessioned2022-11-21T07:33:40Z
dc.date.available2022-11-21T07:33:40Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62801
dc.description.abstractBanyaknya kasus perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti perilaku Geng Motor merupakan bukti dari kekosongan, kurangnya atau tidak efektifnya kontrol sosial yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun kontrol sosial yang dilakukan oleh pihak masyarakat. Banyak yang menganggap bahwa kontrol sosial itu hanya dilakukan oleh pemerintah, kepolisian, dan aparat keamanan saja. Sesungguhnya kontrol sosial itu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, kepolisian, dan aparat keamanan saja, namun kontrol sosial itu juga dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti misalnya: tokoh agama, praktisi pendidikan (lembaga pendidikan), lembaga keluarga. Itu semua merupakan bagian dari agen kontrol sosial yang dapat mengambil peran sosial untuk mengandalikan, mengatasi banyaknya perilaku menyimpang dikalangan remaja, seperti Geng Motor. Untuk itu, sebagai upaya mengatasi perilaku Geng Motor yang sebagain besar anggotanya adalah anak remja yang masih labil dan gampang terpengaruh lingkungannya, perlu adanya kontrol sosial oleh pihak pemerintah maupun oleh pihak masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui bagaimana kontrol sosial yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun masyarakat dalam mengatasi dan mengendalikan perilaku Geng Motor. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna dana respon dari anggota Geng Motor terhadap kontrol sosial. Penelitian dilakukan terhadap 12 orang informan yang memenuhi keriteria informan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, yaitu dengan teknik penelitian menggunakan obeservasi, wawancara mendalam, dan studi pustaka yang kemudian dianalisis dan diinterpretasikan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol sosial oleh pihak pemerintah maupun masyarakat terhadap Geng Motor di sekitar Desa Bandar Khalipah sudah efektif, hal ini terlihat dari berkurangnya keberanian dan keberadaan dari aktifitas - aktifitas perilaku anggota Geng Motor di sekitar Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan. Dari hasil penelitian ini juga dapat dianalisis bahwa, makna dan respon dari anggota Geng Motor terhadap lebel negatif masyarakat menunjukkan bahwa, anggota Geng Motor tidak malu atas pelebelan tersebut, sebaliknya anggota Geng Motor berpandangan bahwa Geng Motor adalah sebuah keluarga yang memberikan suka cita/kebahagiaan. Pelabelan negatif (caap) terhadap Geng Motor membuat anggota Geng Motor bangga, dan rasa bangga itu yang ahirnya membuat anggota Geng Motor mengulangi tindakan yang sama atau bahkan tindakan yang lebih anarkis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKontrol Sosialen_US
dc.subjectPerilaku Menyimpangen_US
dc.subjectMakna dan Responen_US
dc.subjectGeng Motoren_US
dc.titleKontrol Sosial Masyarakat terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)en_US
dc.identifier.nimNIM090901071
dc.identifier.nimKODEPRODI69201#Sosiologi
dc.identifier.nidnNIDN0025056802
dc.description.pages194 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record