Show simple item record

dc.contributor.advisorSuriadi, Agus
dc.contributor.authorPakpahan, Surya Darma P
dc.date.accessioned2022-11-21T09:08:31Z
dc.date.available2022-11-21T09:08:31Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/62940
dc.description.abstractSetiap manusia senantiasa membutuhkan keberadaan orang lain untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Kenyataan ini mengharuskan manusia melakukan interaksi dan komunikasi dengan sesamanya, yang pada penyandang diasbilitas tuna rungu wicara terjadi melalui saluran komunikasi khusus. Ketidakberfungsian atau lemahnya kemampuan indera pendengaran dan oral memaksakan mereka untuk lebih memaksimalkan penggunaan bahasa non-verbal dalam berinteraksi, bahkan kepada orang normal yang cenderung sulit untuk memahaminya. Tak jarang, penyikapan dan perlakuan terhadap penyandang tuna rungu wicara cenderung diskriminatif, walaupun dalam bentuk yang lebih halus seperti penerimaan apa adanya, diterlantarkan atau tidak mendapat pendidikan yang wajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola intetaksi penyandang tuna rungu wicara serta untuk mengetahui tingkat kemampuan komunikasi dan bahasa mereka dalam berinteraksi. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, yang bertujuan untuk memberi gambaran atau mendeskripsikan tentang pola interaksi sosial tuna rungu wicara yang sedang menerima pelayanan sosial di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematangsiantar, dengan unit analisis data berjumlah 12 orang warga binaan sosial. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif, yaitu dengan mereduksi data, menyajikan data, dan pengambilan keputusan dan verifikasi untuk mengetahui pola interaksi serta kehidupan sosial penyandang tuna rungu wicara. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa pola interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial tuna rungu wicara di UPT Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematangsiantar adalah kerjasama dan pertentangan. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tingkat kemampuan bahasa dan komunikasi tuna rungu wicara baik secara lisan maupun tulisan tergolong masih sangat rendah, yang cenderung disebabkan oleh rendahnya intensitas interaksi dengan orang normal, rendahnya intensitas tuna rungu wicara dalam membaca, serta belum adanya program atau kegiatan bina wicara.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectinteraksien_US
dc.subjecttuna rungu wicaraen_US
dc.subjectdiskriminatifen_US
dc.subjectbahasa non-verbalen_US
dc.titlePola Interaksi Sosial Tuna Rungu Wicara ( Studi Deskriptif di Uptd Pelayanan Sosial Tuna Rungu Wicara dan Lansia Pematangsiantar )en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM090902032
dc.identifier.nidnNIDN0008086704
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI72201#Ilmu Kesejahteraan Sosial
dc.description.pages90 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record