Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Fahmi Natigor
dc.contributor.authorSari, Chairina
dc.date.accessioned2022-11-22T02:39:15Z
dc.date.available2022-11-22T02:39:15Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttps://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/63007
dc.description.abstractSetiap organisasi perlu menyediakan suatu sistem pengendalian manajemen dalam melakuka aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa adanya pengendalian, organisasi tersebut akan kehilangan arah dan tujuannya, serta meninggalkan prinsip- prinsip utama dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya dengan adanya pengendalian, maka para manajer akan mengarahkan perhatiannya pada tujuan organisasi, mengawasi kinerja yang dicapai, dan membuat perubahan untuk mencapai suatu tingkat penyesuaian yang diinginkan antara hasil yang dicapai dengan apa yang direncanakan. Untuk menciptakan suatu informasi pertanggungjawaban yang baik, diperlukan pemisahan secara tegas antara wewenang dan tanggung jawab. Dalam statu organisasi, wewenang meliputi kekuasaan untuk memerintah orang lain guna melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan. Tanggung jawab sangat erat hubungannya dengan wewenang. Tanggung jawab timbul dalam hubungan antara atasan dengan bawahan, dimana atasan memiliki wewenang untuk meminta agar suatu pekerjaan dikerjakan oleh orang lain (bawahan). Bila bawahan tersebut menerima untuk mengerjakan suatu pekerjaan, maka mereka harus mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada atasannyaSetiap organisasi perlu menyediakan suatu sistem pengendalian manajemen dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa adanya pengendalian, organisasi tersebut akan kehilangan arah dan tujuannya, serta meninggalkan prinsip- prinsip utama dalam pengambilan keputusan. Sebaliknya dengan adanya pengendalian, maka para manajer akan mengarahkan perhatiannya pada tujuan organisasi, mengawasi kinerja yang dicapai, dan membuat perubahan untuk mencapai suatu tingkat penyesuaian yang diinginkan antara hasil yang dicapai dengan apa yang direncanakan. Untuk menciptakan suatu informasi pertanggungjawaban yang baik, diperlukan pemisahan secara tegas antara wewenang dan tanggung jawab. Dalam statu organisasi, wewenang meliputi kekuasaan untuk memerintah orang lain guna melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan. Tanggung jawab sangat erat hubungannya dengan wewenang. Tanggung jawab timbul dalam hubungan antara atasan dengan bawahan, dimana atasan memiliki wewenang untuk meminta agar suatu pekerjaan dikerjakan oleh orang lain (bawahan). Bila bawahan tersebut menerima untuk mengerjakan suatu pekerjaan, maka mereka harus mempertanggungjawabkan tugas tersebut kepada atasannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titleSistem Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT. (Perser) Angkasa Pura II Bandara Polonia Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM022102045
dc.identifier.nidnNIDN0008047502
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI62401#Akuntansi
dc.description.pages53 Halamanen_US
dc.description.typeKertas Karya Diplomaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record