Perbandingan Khasiat Madu dengan Silver Sulfadiazin pada Penyembuhan Luka Bakar Superficial dan Partial Thickness
View/ Open
Date
2013Author
Christian, Raymond
Advisor(s)
Sutrisno, Eddy
Buchari, Frank Bietra
Tarigan, Utama Abdi
Metadata
Show full item recordAbstract
Hasil: Pada penelitian ini didapat luas Iuka hari ke 5 pada kelompok kontrol sebesar 3,34±0,28 , pada kelompok madu sebesar
3,16±0,54, dan pada kelompok silver sulfadiazin sebesar 3,29±0,13. Luas Iuka hari ke 14 pada kelompok kontrol sebesar
1,56±0,69, pada kelompok madu sebesar 0,04±0,07, dan pada kelompok silver sulfadiazin sebesar 1,04±0,43. Selisih luas Iuka
antara hari ke 5 dan hari ke 14 pada kelompok kontrol sebesar 1,78±0,73, pada kelompok madu sebesar 3,11±0,58, dan pada
kelompok silver sulfadiazin sebesar 2,25±0,45. Terlihat perbedaan yang signifikan pada perbandingan luas Iuka pada kelompok
kontrol, kelompok madu dan kelompok silver sulfadiazin antara hari ke 5 dengan hari ke 14 yang secara statistik bermakna
(P=0,05). Pada gambaran histologi jaringan Iuka kelompok kontrol pada hari ke 14 dijumpai gambaran diskontinuitatum yang
luas dan banyak pada epithel. Selain itu, dijumpai gambaran sel-sel radang baik sel- sel Polimorfonuklear (PMN) dan sel-sel
Mononuklear (MN) yang masih banyak serta tampak banyak pembuluh darah yang vasodilatasi. Pada gambaran mikroskopis ini
juga didapati jaringan kolagen dan fibroblast yang belum dominan dengan jarak yang masih renggang dan tidak teratur. Pada
gambaran histologi jaringan Iuka kelompok tikus dengan pemberian madu pada hari ke 14 dijumpai bahwa epitelisasi jaringan
yang kontinuitatum yang telah mengalami hiperkeratosis. Selain itu, tidak dijumpai sel-sel radang baik sel-sel PMN dan sel-sel
MN sertajumlah pembuluh darah dalamjumlah minimal dan tidak melebar. Hal ini menunjukan tidak adanya proses inflamasi.
Pada gambaran mikroskopis juga didapati jaringan kolagen dan fibroblast lebih prominen dan teratur. Pada kelompok tikus
dengan pemberian silver sulfadiazin pada hari ke 14 menunjukan gambaran diskontinuitatum jaringan epitelisasi namun tidak
seluas pada kelompok kontrol. Selain itu, dijumpai gambaran sel-sel radang baik sel-sel PMN dan sel-sel MN serta vasodilatasi
pembuluh darah namun jumlahnya tidak sebesar pada kelompok kontrol. Pada gambaran mikroskopis juga didapati jaringan
kolagen dan fibroblas yang banyak namun belum padat dan teratur sertajaraknya belum rapat.
Simpulan: Penyembuhan luas Iuka bakar dengan madu topikal lebih signifikan secara statistik dibandingkan dengan kelompok
kontrol dan kelompok silver sulfadiazin. Secara histologi, penyembuhan Iuka paling baik pada pemakaian madu topikal dan
tanpa disertai inflamasi.
Collections
- Master Theses [200]