dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola adaptasi dan interaksi di
dalam keluarga Amalgamasi antara etnis Karo dengan Etnis Jawa, Batak, dan Melayu di
Desa Tengah. Ketertarikan peneliti untuk meniliti “Amalgamasi pada etnis Karo di Desa
Tengah”, di awali karena pelaksanaannya Amalgamasi yang terjadi di Desa Tengah
antara Etnis karo dengan suku lain, dimana laki-laki/perempuan yang beretnis Karo
menikahi seseorang dari etnis Jawa, Batak atau Melayu, maka dalam ketentuan adat
perkawinan Karo, seseorang tersebut akan “diberikan” Marga oleh keluarga suku Karo
yang diberikan kepercayaan untuk itu. Dalam ketentuan ini, Etnis Karo dengan Etnis
pendatang yang telah diberikan marga dalam proses Amalgamasi tersebut, diperlukan
suatu pola adaptasi untuk dapat menyesesuaikan diri dengan budaya pasangan
Amalgamasinya. Dalam proses Amalgamsi yang terjadi di Desa ini tentunya bukan hanya
keluarga yang berbeda budaya saja tetapi juga berlatar belakang agama yang berbeda pula
mengingat bahwa di Desa Tengah ini terdapat bermacam-macam kepercayaan yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya. Dalam hal inilah peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana pola adaptasi antar etnis Karo dengan etnis Jawa, etnis Batak toba dan Melayu
berinteraksi dalam Amalgamasi yang berlatar belakang budaya dan agama yang berbeda
di Desa Tengah Kecamatan Pancur Batu.
Untuk menganalisa realitas ini peneliti menggunakan menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui
data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam, dan data
sekunder yaitu data yang di peroleh melalui jurnal ilmiah, buku, skripsi, dan artikel
lainnya yang sesuai dengan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Amalgamasi
antara Etnis Karo dengan etnis Jawa, Batak dan Melayu di Desa Tengah melalui suatu
bentuk penyesuaian diri dalam perilaku, Bahasa, dan lingkungan, yang dibentuk melalui
interaksi antar msing-masing pasangan amalgamasi, yang diperoleh dalam bentuk
keterbukaan dan toleransi antar pasangannya yang memiliki budaya dan agama yang
berbeda. Amalgamasi antara etnis Kro dengan etnis Jawa, Batak dan Melayu dalam
penyesesuaiannya dapat meleburkan diri kepada budaya pasangannya masing-masing,
sehingga hubungan yang terjalin antar keluarga kecil (Nuclear Family) maupun antara
keluarga besar (Extended family) terjalin harmonis. | en_US |