Jaringan Sosial dan Moral Ekonomi Pedagang Pekan (Studi Kasus Terhadap Pedagang Etnis Minang yang berjualan di Perkebunan wilayah Kota Pinang, Labuhan Batu Selatan)

View/ Open
Date
2012Author
Wirawan, Anggre
Advisor(s)
Badaruddin
Munthe, Hadriana Marhaen
Metadata
Show full item recordAbstract
Keterbatasan akses masyarakat perkebunan ke kota dikarenakan jarak
yang jauh mengakibatkan terhambatnya usaha mereka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Hal inilah yang menjadi dasar bagi pedagang-pedagang
terutama yang beretnis Minang melihatnya sebagai peluang usaha. Jarak serta
lokasi yang tidak mudah karena infrastruktur jalan yang buruk, berlubang, masih
berbatu, berdebu bahkan jika hujan akan berlumpur tidak menghambat mereka
berjualan ke pekan-pekan di perkebunan. Dalam aktivitas perdagangannya,
hambatan-hambatan yang ada dapat dihadapi para pedagang pekan etnis Minang
dengan memperkuat jaringan serta dengan adanya bentuk-bentuk moral ekonomi
yang terbangun pada para pedagang. Keadaan yang demikian juga terlihat pada
pedagang pekan etnis Minang yang berjualan di wilayah perkebunan sekitar Kota
Pinang, Labuhanbatu Selatan yang membangun jaringan sosial serta
mengedepankan nilai-nilai moral ekonomi dalam aktivitas perdagangannya.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
serta melihat pola jaringan sosial yang terbangun serta aspek-aspek moral
ekonomi yang terbangun pada pedagang-pedagang etnis Minang yang berjualan
dengan sistem pekanan serta usaha mereka untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan
kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
mendalam, pengamatan partisipan serta studi kepustakaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha berjualan ke pekan-pekan
yang dijalani sebagian masyarakat Minang di Kota Pinang telah berlangsung sejak
17 tahun yang lalu, dipelopori oleh Bapak Sudirman Pili yang merupakan orang
Minang pertama yang merintis usaha tersebut. Kedatangan para pedagang di
pekan perkebunan telah mengakibatkan munculnya dampak ekonomis dan
dampak sosial di sekitar daerah pekan. Dampak ekonomisnya adalah bergeraknya
roda perekonomian di sekitar daerah pekan sedangkan dampak sosial dari
keberadaan pekan adalah dijadikannya lokasi pekan sebagai sarana transformasi
dan nilai-nilai ke wilayah perkebunan yang jauh dari pusat kota.
Jaringan yang terbentuk antara pedagang pekan etnis Minang di Kota
Pinang adalah jaringan yang berdasarkan atas garis keluarga, satu suku dan satu
kampung. Jaringan ini memudahkan mereka dalam menjalankan usaha dagang ke
pekan-pekan karena dengan jaringan yang kuat maka permasalahan serta kesulitan
yang dihadapi terkait masalah dagang dapat diselesaikan bersama-sama.
Sedangkan moral ekonomi pedagang pekan etnis Minang dapat terlihat dari
prinsip samo-samo tagak yang dipegang teguh oleh para pedagang, penetapan
harga jual yang ditetapkan pedagang kepada pembeli dan pelanggannya serta
adanya resiprositas dan keikhlasan para pedagang untuk berjualan ke lokasi
pekanan.
Collections
- Undergraduate Theses [939]