| dc.description.abstract | Setiap warga negara secara tegas dikatakan memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan yang baik dalam hal kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu faktor
penting dalam hal pembangunan negara, karena itu menjadi tolak ukur
kesejahteraan negara tersebut. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang
diharapkan mampu memberikan peningkatan terhadap pelayanan kesehatan di
Indonesia, ternyata belum memberikan dampak yang cukup signifikan. Pasalnya
masih banyak fakta yang menunjukan bahwa pasien BPJS di puskesmas dan rumah
sakit belum mendapatkan pelayanan secara baik.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi program BPJS
dalam memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Pandan. Metode penelitian
menggunakan bentuk penelitian desktiptif kualitatif, dengan adat yang di
kumpulkan melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan.
Analisis data yang dilakukan untuk melihat efektifitas dari implementasi program
tersebut, yang di ukur menggunakan 6 variabel menurut Van Matter dan Van Horm,
Levey dan Loomba, Haryono Wiratno, dan Undang-Undang.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan suatu program kesehatan
yang dibuat dengan maksud memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi
kepada masyarakat, bukan hanya dirumah sakit memalinkan yang lebih mendasar
dan penting yaitu pada tingkat Puskesmas. Tetapi kenyataannya, proses yang
berjalan tidak menggambarkan fungsi dari BPJS sebagai penyelenggara pelayanan
kesehatan, tergambar dari masih buruknya fasilitas di banyak puskesmas dan rumah
sakit, administrasi yang terlalu berbelit, kurangnya sikap empati pegawai, kurangnya
sosialisasi, dan tidak terlalu baik koordinasi yang berjalan antar lembaga terkait.
Semua itu berdampak pada tidak efektifnya program yang seharusnya menjadi
angin segar bagi masyarakat untuk dapat merasakan pelayan kesehatan yang
berkualitas dan memenuhi standar. | en_US |
