| dc.description.abstract | Saat ini sektor perbankan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah, karena sektor ini dapat mempengaruhi kesejahteraan rakyat dan laju pertumbuhan perekonomian negara. Salah satu kebijakan perbankan dalam mendukung laju pertumbuhan perekonomian adalah menghimpun seperti dana masyarakat yang dapat dicapai melalui sektor tabungan. Menurut UU No 7 tahun 1992, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Frekuensi tabungan sangat berkembang pesat bila dibandingkan dengan bentuk simpanan lainnya seperti giro dan deposito, karena tabungan memiliki persyaratan yang relatif sangat mudah dan hampir dari seluruh lapisan masyarakat mengetahuinya. Keseluruhan simpanan ini merupakan rangkaian yang sama dalam menambah sumber dana bank itu sendiri. Sumber dana itu adalah dana yang diperoleh masyarakat (pihak III), berupa : tabungan, deposito dan giro.
Dengan adanya nilai ketiga komponen tersebut, maka dapat diketahui berapa besar persentase frekuensi tabungan yang dihasilkan. Sehingga dengan adanya frekuensi tabungan yang semakin tinggi, maka dapat diketahui bahwa semakin tinggi sumbangan terhadap sumber dana. Sebaliknya, bila persentase frekuensi tabungan rendah, maka sumbangan terhadap sumber dana menjadi rendah pula.
Oleh karena itu, peneliti tertarik dan terdorong untuk mengangkat masalah diatas menjadi suatu tulisan dari tugas akhir yang berjudul: ”Peranan Tabungan Sebagai Sumber Dana Bank pada PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama USU Medan”. Pembagian sumber dana ada 3, yaitu sumber dana pihak I atau dana dari pihak bank itu sendiri, sumber dana dari pihak II atau dana yang diperoleh dari pihak luar bank dan sumber dana dari pihak III atau dana dari pihak masyarakat. Akan tetapi disini penulis hanya menganalisis sumber dana pihak III saja, karena sangat berkaitan dengan judul yang dibuat. | en_US |