Perbandingan Analisis Vegetasi Hutan Utuh dan Hutan Tidak Utuh

Abstract

Vegetation is a collection of its constituent individuals who have a close interaction, both between plants and animals. Vegetation will reduce the rate of soil erosion, regulate the balance of carbon dioxide and oxygen in the air, groundwater regulation, physical, chemical and biological properties of the soil. This study aims to determine the ratio and extent of vegetation diversity in intact forests and non-intact forests located in the village of Kariahan, Simalungun. Using the plot method by making the observation plot (2x2m), (5x5m), (10x10m), and (20x20m) each with 50 plots. The results of this study indicate the comparison of vegetation, 42 species in intact forest and 41 species in non-intact forest, with the highest important value index in intact forest is Quercus gemelliflora with 65.27% (tree), and non-intact forest is Quercus gemelliflora with 116, 02% (tree), for the lowest in intact forests is Scefflera aromatica with 0.84% (tree), while non-intact forest is Memecylon laevigatum, Macaranga diepenhorstii with 0.72% (stake and tree). In intact forest areas the Shannon-Wiener's diversity index is moderate (1 <H '<3) because of the highest value of 2.9785 (pole) and lowest 2.3604 (saplings), while In non-intact forests The Shannon-Wiener's diversity index is also moderate because of the highest value of 2.79327 (pole) and the lowest 2.21139 (seedlings).

Vegetasi merupakan kumpulan antara individu-individu penyusunnya yang memiliki interaksi yang erat, baik diantara tumbuhan maupun dengan hewan. Vegetasi akan mengurangi suatu laju erosi tanah, mengatur keseimbangan karbondioksida dan oksigen di udara, pengaturan tata air tanah, perbaikan sifat fisik, kimia dan biologis tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan serta tingkat keanekaragaman vegetasi yang ada di hutan utuh dan hutan tidak utuh yang berada di desa Kariahan kecamatan Raya kabupaten Simalungun. Dengan menggunakan metode garis berpetak dengan membuat petak pengamatan (2x2m), (5x5m), (10x10m), dan (20x20m) masing-masing sebanyak 50 plot. Hasil penelitian ini menunjukkan perbandingan vegetasi ,42 jenis di hutan utuh dan 41 jenis di hutan tidak utuh, dengan indeks nilai penting tertinggi di hutan utuh adalah Quercus gemelliflora dengan 65,27% (pohon), dan hutan tidak utuh adalah Quercus gemelliflora dengan 116,02% (pohon), untuk yang terendah pada hutan utuh adalah Scefflera aromatica dengan 0,84% (pohon), sedangkan hutan tidak utuh adalah Memecylon laevigatum, Macaranga diepenhorstii dengan 0,72% (pancang dan pohon), sedangkan pada kawasan hutan utuh Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener tergolong sedang karena nilai tertinggi 2,9785 (tiang) dan terendah 2,3604 (pancang). Pada hutan tidak utuh Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener juga tergolong sedang (1<H’<3) karena nilai tertinggi 2,79327 (tiang) dan yang terendah 2,21139 (semai).