Analisis Kemampuan Membayar (Ability To Pay) Dan Kemauan Membayar (Willingness To Pay) Tarif Angkutan Antar Kota Akibat Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak Di Kota Langsa

Abstract

A raise in fuel oil prices lead to an increase in public transport fares which will affect the willingness of transport service users to use transport service. This research is aimed to analyze the ATP (ability to pay) and the WTP (willingness to pay) transport fares by Minibus transportation users in Langsa and the effects of income and occupation on the ATP and WTP in paying the fares. By using the household budget method to analyze ATP and the stated preference method to analyze WTP, it is found that ATP with average value estimation is IDR58,738and WTP is IDR34,039. For the improvement of transport services, respondents are willing to pay more around IDR2,098. OLS (Ordinary Least Square)is used to analyze the effect of income and occupationon ATP, and the effect of ATP, income and occupation on WTP. The results of this research show that income and employment have positive and significant effect on WTP both partially and simultaneously, while on the WTP, ATP variable has positive an insignificant effect on WTP, income variablehas negativeand significant effect on WTP, and occupation variable haspositive and significant effect on WTP public transport fares in Langsa.

Kenaikan harga bahan bakar minyak berdampak pada kenaikan tarif angkutan umum yang akan berpengaruh pada kemauan pengguna jasa angkutan untuk menggunakan jasanya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kemampuan membayar dan kemauan membayar tarif angkutan oleh pengguna jasa angkutan kota jenis Minibus di Kota Langsa serta melihat pengaruh pandapatan dan pekerjaan terhadap kemampuan membayar dan kemauan membayar tarif. Dengan menggunakan metode household budget untuk menganalisis kemampuan membayar (ability to pay) dan metode stated preference untuk menganalisis kemauan membayar (willingness to pay) didapat hasil kemampuan membayar penumpang angkutan kota dengan estimasi nilai rata-rata ATP sebesar Rp. 58.738 dan nilai rata-rata WTP sebesar Rp. 34,039. Untuk peningkatan pelayanan transportasi responden bersedia membayar tarif lebih dengan nilai rata-rata Rp. 2.098. Dalam menganalisis pengaruh pendapatan dan pekerjaan terhadap kemampuan membayar serta pengaruh kemampuan membayar, pendapatan dan pekerjaan terhadap kemauan membayar tarif digunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dengan hasil penelitian kemampuan membayar yang menunjukkan bahwa pendapatan dan pekerjaan secara parsial dan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan membayar tarif, sedangkan pada kemauan membayar, variabel kemampuan membayar berpengaruh posittif dan tidak signifikan terhadap kemauan membayar, variabel pendapatan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemauan membayar, variabel pekerjaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemauan membayar tarif angkutan kota di Kota Langsa.