Pola Relasi Sosial Petani Dengan Buruh Tani Dalam Produksi Pertanian (Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)
View/ Open
Date
2012Author
Astuti, Sugi
Advisor(s)
Sismudjito
Saladin, T. Ilham
Sudarwati, Lina
Metadata
Show full item recordAbstract
Penulisan skripsi yang berjudul “ Relasi Sosial Petani Dengan Buruh Tani
Dalam Produksi Pertanian” (Studi Deskriptif Masyarakat Desa Tanjung Rejo,
Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang), berawal dari ketertarikan
penulis terhadap permasalahan berbagai bentuk relasi sosial petani dengan buruh tani
dalam produksi pertanian di desa tersebut. Relasi yang yang terjalin antara petani
dengan buruh tani dalam produksi pertanian tidak hanya relasi kerja melainkan relasi
tersebut telah meluas pada relasi-relasi sosial yang berbeda-beda diantara petani
dengan buruh tani. Relasi sosial ini terjalin dalam berbagai bentuk yaitu relasi sosial
petani dengan buruh tani bebas, relasi sosial petani dengan buruh tani langganan, dan
relasi sosial petani dengan buruh tani tetap. Dan relasi sosial disini seakan sudah
terpola dan sudah menjadi suatu kebiasaan yang terjadi secara turun temurun sejak
lama.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif
dengan penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan studi kepustakaan. Adapun yang menjadi unit analisa dan informan
dalam penelitian ini adalah petani dan buruh tani yang merupakan warga desa Tanjung
Rejo. Interpretasi data dilakukan dengan menggunakan data-data yang didapat dari
hasil observasi, wawancara, dan diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian
pustaka sehingga dapat diambil suatu kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi petani dengan buruh tani terbagi
tiga bentuk yaitu relasi sosial petani dan buruh tani bebas terjalin relasi pertemanan
dan relasi kerja, relasi petani dengan buruh tani langganan terjalin relasi kekerabatan,
dan relasi petani dengan buruh tani tetap terjalin relasi patronase, dimana relasi ini
terjalin lebih intens dan mengarah pada hubungan yang saling terkait satu sama
lainnya dan relatif sulit dipisahkan karena relasi ini didasari oleh relasi yang saling
membutuhkan dan menguntungkan. Dalam relasi petani dengan buruh tani tetap
terikat dengan adat istiadat (keseganan), dengan hutang pinjaman, bantuan-bantuan,
dan lainnya. Buruh tani tetap berkewajiban memberikan jasanya baik dalam pekerjaan
maupun di luar pekerjaan pada saat kapanpun juga. Membalas budi merupakan salah
satu moral dalam relasi patronase yang terjalin antaramereka. Pertukaran-pertukaran
yang terjalin dalam relasi petani dan buruh tani di desa ini tidak hanya pertukaran
ekonomi dalam pekerjaan tetapi juga terjalin pertukaran sosial. Alasan petani
menggunakan jasa buruh tani langganan karena petani ingin membangun kedekatan
emosional saling menguntungkan satu dengan yang lainnya dan menjaga
keharmonisan dalam hubungan sosial sehingga mudah dalam pelaksanaan pekerjaan
dan penetapan biaya atau upah buruh tani. Alasan petani menggunakan jasa buruh
tani tetap yaitu karena lahannya terlalu luas dan membutuhkan perawatan yang rutin
dalam produksi pertanian dan menciptakan pengawasan bagi buruh tani serta ingin
menciptakan lapangan pekerjaan bagi buruh tani sebagai pekerja tetap.
Collections
- Undergraduate Theses [939]